Wartapilihan.com, Jakarta – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menilai, tuntutan mahasiswa dalam Aksi Bela Rakyat 121 bukan hal yang urgen. Ia tak mau menemui perwakilan mahasiswa di Istana Negara, meski ia berada di dalamnya. Hal ini disampaikan koordinator pusat BEM Seluruh Indonesia (BEM-SI), Bagus Tito Wibisono, dalam konferensi pers di dekat mobil orasi, Kamis (12/1) malam.
“Mereka anggap aksi ini bercanda. Padahal merekalah yang bercanda karena mengelola negara ini dengan bercanda!” tegas Tito yang diiringi sorakan semua mahasiswa. Tito memang masuk ke dalam Istana, namun hanya diterima Kepala Staf Kepresidenan, Eko Sulistyo. “Kami di dalam selama tiga jam, namun kami harus menunggu selama satu jam.” tambahnya. Pertemuan dengan Eko pun, lanjut Tito, hanya menghasilkan janji-janji normatif bahwa tuntutan mereka diterima dan menjadi pertimbangan. Namun, kebijakan zalim seperti PP No. 6 tahun 2016 yang menjadi perhatian peserta aksi, masih akan diujikan pelaksanaannya oleh pemerintah selama tiga bulan.
Sambil menunggu 3 bulan, BEM-SI akan menggelar Musyawarah Nasional di Universitas Mulawarwan, pekan terakhir di bulan Januari ini. “Hari ini kami menggelar Aksi Bela Rakyat 121 di 19 wilayah di Indonesia. Hal itu cukup representatif. Setelah ini, kami akan menggelar aksi lebih besar yang berpusat di Jakarta.” kata dia. Mahasiswa Biologi ini juga mewanti-wanti pemerintah, jika tuntutan rakyat tetap tidak dipedulikan, BEM-SI akan mendatangi gedung DPR/MPR.
“Kami akan tuntut Sidang Istimewa MPR RI untuk reformasi. Bisa tiga bulan dari sekarang, bisa lebih cepat, atau bahkan bisa sangat lebih cepat!” ucapnya, yang diiringi pekik semangat ratusan mahasiswa lain.
Tito menghimbau teman-temannya untuk meninggalkan lokasi, sambil tetap menjaga semangat perjuangan untuk rencana lebih besar di waktu mendatang. Sejak siang, mahasiswa dari berbagai kampus di Jabodetabek dan Banten menggelar Aksi Bela Rakyat 121.
Aksi mahasiswa ini selain berlangsung di Jakarta, juga berlangsung di Aceh, Padang, Riau, Jambi, Palembang, Bengkulu, Lampung, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Banjarmasin, Pontianak, Mataram, Gorontalo dan beberapa wilayah lainnya. *
Reporter : Ismail Alam