“Sekarang kita lihat bagaimana ketika semakin tinggi pendidikan bukan malah semakin takut kepada Allah, karena pendidikan awalnya bukanlah pendidikan Al-Qur’an,” terang mantan Ketua GNPF Ulama ini.
Karenanya, ia melanjutkan, dalam membangun sebuah peradaban, terlebih dahulu adalah perhatikan shalatnya, lalu fokus mempelajari Al-Qur’an terlebih dahulu.
“Jika ingin menjadi manusia yang hebat, maka tempatkan dua ini di dalam hatinya. Asma Allah dan Al-Qur’an. Perbanyak dzikir kepada Allah, baca Qur’an. Selanjutnya adalah mari sama-sama kita kokohkan qalbu kepada Allah SWT,” ujar UBN.
Kesemuanya itu, kata dia, adalah untuk membangun hubungan dengan Allah dengan cara menguatkan ketakutan kepada Allah.
Keharaman itu menjadi biasa sekarang ini, katanya, karena kebanyakan manusia menganggap korupsi atau makan menggunakan sesuatu yang tidak halal itu sebagai hal yang biasa.
“Penyebab kebangkrutan negara ini hingga akhirnya banyak utang, adalah karena negara dan bangsa sudah kehilangan nilai keimanan,” tegasnya.
“Agar muncul ketakutan kepada Allah dan muncul rasa kebersamaan dengan Allah, maka iman kita akan terbimbing. Allah akan mengeluarkan bangsa ini dari kemelut kesusahan jika kita mau mendekat kepada Allah, banyak istighfar, shalat dan baca Quran,” ujarnya.
Selain diikuti ratusan jamaah, Tabligh Akbar ini juga dihadiri oleh para tokoh dan ulama serta beberapa perwakilan instansi pemerintahan.
Tabligh Akbar yang dimulai sejak pukul 20.00 WIB ini pun berakhir pada pukul 23.30 WIB dan UBN dilepas dengan nasyid dari Band Antab. II
Muhammad Jundi/Izzadina