Syarikat Alumni ITB Serukan Anggotanya Keluar dari PBB

by

SA-ITB melihat dan mengamati bahwa PBB berjalan kearah yg tidak konsisten, tidak transparan tidak akuntabel, mengarah menjadi partai oligarkis dan menutup peluang perbedaan pendapat dalam proses musyawarah mufakat.

Wartapilihan.com, Jakarta — Syarikat Alumni ITB (SA-ITB) lahir atas dasar keinginan untuk melakukan perubahan mendasar agar Indonesia menjadi baik, memperjuangkan tatanan demokrasi yang lebih fair dan tidak oligarki memperjuangkan Pembangunan Nasional yang berpihak kepada rakyat dan memperjuangkan kepemimpinan nasional yang kapabel, mempunyai moral obligasi yang tinggi kepada rakyat dan konsisten antara kata dan perbuatan.
Syarikat Alumni ITB pada 9 April 2018 dengan upacara adat mengantarkan ratusan anggotanya masuk dan beraktifitas politik di Partai Bulan Bintang (PBB).

“PBB saat itu kami yakini dapat secara bersama-sama memperjuangkan tiga hal pokok diatas melalui jalur politik legal formal karena didasarkan atas kenyataan bahwa PBB adalah partai yang relatif bersih, peduli dan mengusung ideologi yang bersesuaian dengan SA-ITB,” kata ketua umum SA-ITB, Muslim Armas di Jakarta, Selasa (1/10).

Selain itu, SA-ITB menilai PBB kritis terhadap penguasa, terbuka dan membuka kesempatan kepada orang-orang baru untuk berkiprah dan bukan merupakan partai dinasti atau milik pribadi. Namun dalam perjalanannya kemudian, SA-ITB melihat dan mengamati bahwa PBB berjalan ke arah yang tidak konsisten, tidak transparan, tidak akuntabel, memberikan dukungan kepada rezim penguasa yang semula sangat dikritisi oleh PBB, membekukan beberapa DPW dan DPC tanpa melalui mekanisme partai, mengarah menjadi partai yang oligarkis, dan menutup peluang perbedaan pendapat dalam proses musyawarah mufakat.

“Apalagi setelah mencermati proses dan hasil Muktamar V PBB di Belitung yang tidak menunjukkan adanya perubahan sikap pimpinan partai baik level DPP, DPW dan DPC, maka pada hari ini, Senin, 30 September 2019 SA-ITB mengeluarkan maklumat agar seluruh Anggota SA-ITB yang menjadi anggota PBB menyatakan keluar dari PBB,” katanya.

Terhitung sejak maklumat ini SA-ITB sudah tidak lagi mempunyai keterkaitan moral maupun sosial politik dengan PBB. Kata Armas, SA-ITB konsisten berjuang bersama komponen masyarakat lainnya untuk mewujudkan perbaikan Indonesia ke arah yang lebih baik, yang jauh dari praktik demokrasi transaksional dan oligarki partai.

“SA-ITB akan selalu ikut dalam setiap arus perubahan agar bangsa kita kembali berdaulat dan berwibawa,” ujar dia.

Adi Prawiranegara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *