Wartapilihan, Jakarta – Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) siang ini, Rabu (12/4) merilis survei berdasarkan temuan survei dari mulai tanggal 31 Maret – 5 April 2017. Dalam sampel ini jumlah sampel sebanyak 800 orang, dipilih dengan metode stratified systematic random sampling.
“Pasangan Anies Sandi mengungguli Paslon Ahok Djarot dengan angka 47,9%, sedangkan paslon Ahok mendapat 46,9 %, adapun yang belum menentukan pilihan atau ragu-ragu sebesar 5,2%,” ujar Deni Irvani di markas SMRC, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (12/4).
Quality control pelaksanaan survei dilakukan melalui cara tandem, spotcheck dan callback. Tandem adalah pada 50% dari total sampel ditugaskan 2 orang pewawancara untuk mendatangi dan mewancarai responden. Sedangkan spotcheck sebanyak 50% dari total sampel didatangi kembali oleh supervisor. Callback seluruh responden dikontak kembali lewat telepon untuk dikonfirmasi dan diverifikasi.
“Total response rate hanya sekitar 55,8%. Ini cukup rendah dari biasanya dan ini akan menjadi masalah bila non-respons itu bias pada demografi dan sikap politik tertentu,” terang Direktur SMRC ini.
Agar tidak terjadi bias maka dilakukan weighting (pembobotan) sedemikian rupa sehingga proporsi demografi pada sampel kurang lebih sama dengan proporsi demografi populasi menurut hasil sensus.
“Pembobotan ini legitimate dilakukan dan data yang telah dibobot ini yang kami gunakan dalam analisis,” sambungnya.
Namun, selisih dukungan antar kedua pasangan hanya sekitar 1%, ini tidak signifikan secara statistik. Perubahan secara signifikan pada pemilih sangat mungkin terjadi sampai pilkada diadakan (19 April 2017) karena itu masing-masing calon masih punya peluang untuk menang.
“Isu penistaan agama berdampak negatif terhadap elektabilitas petahana dan positif terhadap Anies Sandi,” pungkas Deni. |
Reporter: Ahmad Zuhdi