Riza Patria: Incumbent Selalu Diuntungkan, Karena Punya Anggaran, Program, …

by
Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) merilis hasil risetnya hari ini. Foto : Zuhdi

Wartapilihan.com, Jakarta – Aktivis Partai Gerindra Riza Patria mengatakan, incumbent selalu diuntungkan ketika berhadapan dengan pasangan calon baru dalam konstestasi Pilkada atau Pilgub. Hal itu disampaikan saat peluncuran rilis hasil survey SMRC di Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu (12/4).

“Secara sejarah, incumbent selalu diuntungkan, karena memiliki anggaran, program, dana, kebijakan dan lain sebagainya. Tetapi yang dijadikan patokan itu janji awal dulu saat kampanye. Kampung deret, tidak banjir, macet dan lainnya. Kita kejar itu agar tidak mengenakkan kuping masyarakat,” ujar Wakil Ketua Komisi II ini.

Berdasarkan survey Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC), sifat kepemimpinan yang harus dimiliki oleh seorang calon gubernur yang paling tinggi adalah integritas. Diantaranya jujur, bisa dipercaya dan bersih dari korupsi. Kriteria ini mendapatkan hasil tertinggi sebesar 48,3%.

“Kami bersyukur hasilnya sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat, mudah-mudahan ke depan lebih baik lagi. Kami optimis untuk menang,” terang Anggota Komisi II DPR ini.

Dalam rilis SMRC 12 April 2017, Anies Sandi mengungguli Ahok Djarot dengan angka 47,9%, sedangkan paslon Ahok mendapat 46,9 %, adapun yang belum menentukan pilihan atau ragu-ragu sebesar 5,2%. Tetapi ia berharap hasil itu terus naik paling tidak di atas 2% agar tidak menjadi sengketa di Mahkamah Konstitusi.

“Anies Sandi itu hebat banget dalam debat bisa mengalahkan petahana, padahal dimana-mana kalau debat incumbent diuntungkan karena dia implementatif,” Riza menerangkan.

Tak luput, sikap arogan dan kasar seorang Ahok menjadi sorotan Riza Patria karena berbahaya bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang sudah dibangun selama ini.

“Saya sedih dalam suasana rapat, dia mengejek, dia ketawa-tawa dengan santainya bilang Wifi Al Maidah passwordnya Kafir. Padahal orang muslim di Indonesia adalah yang paling toleran di dunia. Terlalu mahal kalau pilkada ini berakhir dengan ricuh. Negara kita sudah final NKRI, landasannya Pancasila. Saya berharap Pak Ahok menjaga omongannya,” tandasnya.

Terakhir, ia menginginkan dalam pilkada ini tidak ada dikotomi bangsa, tidak ada money politic, intimidasi, fitnah dan hal-hal buruk lainnya.

“Redam emosi, jangan ada dikotomi muslim dan non muslim, pribumi dan non pribumi. Kita mengedukasi masyarakat dengan gagasan dan program, janganlah bagi-bagi sembako kepada masyarakat dan bagi-bagi uang 50.000. Siapapun yang menang kita hormati, kita hargai agar ini menjadi pelajaran yang baik bagi bangsa ke depan,” tutupnya. |

Reporter: Ahmad Zuhdi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *