Universitas Indonesia
Universitas kami
Ibukota Negara
Pusat ilmu budaya bangsa
Kami Mahasiswa, perlambang cita
Ngejar ilmu pekerti luhur
‘Tuk nusa dan bangsa
Wartapilihan.com, Depok – Potongan lagu khas Mahasiswa UI tersebut menggema di sebuah ruangan yang sudah ramai orang sejak pukul 18.00 WIB pada sebuah restoran di Margonda, Depok. Sandi datang pukul 22.00 dengan berkaos polo warna merah marun khas anak muda, Jum’at malam (3/3).
Ia bersalam-salaman terlebih dahulu untuk sampai ke meja pembicara. Antusiasme para mahasiswa turut mengobarkan semangat juang bagi Anies-Sandi di putaran kedua.
Komunitas ini bernama Mahasiswa Salam Bersama. Kelompok ini terdiri dari pendukung Anies-Sandi yang didominasi mahasiswa dan relawan yang dibentuk dalam rangka memenangkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tahun 2017 hingga 2022 mendatang.
“Kaum muda adalah kaum yang gelisah. Deru nafasnya perubahan. Mereka adalah agen yang mengubah bangsa ini, dan kali ini kaum muda itu sudah hadir di ruangan ini,” ujar Sandi membuka pidato dengan semangat.
Acara Deklarasi komunitas pendukung mahasiswa UI ini diketuai oleh Izzuddin Al Farras. Mereka menegaskan aksi ini dilakukan tanpa menggunakan nama institusi untuk menggalang dukungan bagi Anies-Sandi.
“Komunitas ini tidak mewakili sikap institusi resmi manapun dan murni gerakan yang muncul dari bawah,” papar Farras.
Sandi sempat mengaku bahwa ia sebenarnya pernah diterima di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Namun kesempatan itu urung namun diambilnya karena saat itu masih di Luar Negeri. Hal itu pernah dituliskannya di buku One Way Ticket to Success.
“Nyeselnya sampai sekarang enggak bisa kuliah di UI. Saya yakin UI akan terus menghasilkan pemikiran-pemikiran baru untuk Jakarta,” terangnya.
“Sekarang kita ada di pusat pengetahuan, banyak pemikir Jakarta dan Indonesia lahir dari sini (UI, red.),” lanjutnya, di Warunk Upnormal, Margonda, Depok.
Sandi sempat menyosialisasikan dan berdiskusi dengan mahasiswa soal program-program yang dicanangkannya bersama Anies, seperti program Oke-Oce dalam bidang ekonomi dan program transportasi sekali jalan dengan biaya Rp. 5000. Ia optimis bahwa program Oke-Oce akan berlangsung dengan apik karena akan menghasilkan banyak lapangan pekerjaan bagi warga.
“Kita ingin 200.000 lapangan kerja terbentuk selama lima tahun. Saya yakin oke Oce jadi movement yang sangat kuat,” papar Sandi.
Setelah sesi diskusi, acara diakhiri dengan pendeklarasian mahasiswa berupa pengumpulan tandatangan di baliho dan juga foto bersama yang berlangsung hingga pukul 23.00 WIB.
Reporter: Eveline Ramadhini