Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI menyerukan umat Islam menyambut kedatangan pelayan 2 kota suci Raja Salman bin Abdul ‘Aziz dalam kunjungan kenegaraan Arab Saudi ke Indonesia tanggal 1-9 Maret 2017.
Segenap warga Jakarta dan Bogor diminta agar turun ke jalan-jalan yang akan dilewati Raja Salman dan rombongan, yakni dengan cara memegang dan melambaikan bendera Indonesia dan Arab Saudi.
Menurut Ketua GNPF MUI, Ustadz Bachtiar Natsir, seruan menyambut Raja Salman didasarkan pada sejumlah pertimbangan penting, di antaranya posisi strategis Arab Saudi di mata umat Islam.
“Beliau adalah pelayan 2 kota suci (Makkah dan Madinah) yang sangat dijunjung tinggi dan selalu dihati kaum muslimin Indonesia,” ujar pria yang akrab disapa UBN ini dalam siaran persnya kepada Warta Pilihan, Rabu (1/3).
Selain, itu Arab Saudi berperan penting dalam meningkatkan mutu umat Islam di Indonesia. Seperti diketahui Arab Saudi akan membuka tiga cabang kampusnya di Medan, Makassar, dan Surabaya.
“Perhatian dan bantuan (Arab Saudi) yang luar biasa bagi ummat dan bangsa Indonesia,” ujarnya.
GNPF MUI menilai, Raja Salman merupakan pemimpin Islam terkemuka saat ini yang memainkan peranan besar di dunia Islam. Raja Salman juga memiliki kontribusi dalam memajukan umat Islam Indonesia.
“Penghargaan beliau yang sangat tinggi pada Presiden RI Bapak Joko Widodo saat berkunjung ke Saudi Arabia. Di mana Pak Jokowi juga akan memberikan penghargaan dan penyambutan yang istimewa kepada beliau. Insya Allah,” jelas alumni Universitas Islam Madinah ini.
UBN berharap, kunjungan Raja Salman berjalan sukses dan membawa kebaikan sebesar-besarnya bagi kemaslahatan kedua negara yang sangat erat persahabatan dan persaudaraannya.
Keran Ekonomi Baru
Sementara itu, Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia, Osama bin Muhammad Abdullah Al-Shuaibi menjelaskan, Arab Saudi ingin membuka keran ekonomi baru dengan kedatangan Raja Salman. Untuk itu, setidaknya akan ada 10 penandatanganan MoU antara Raja Salman dengan Presiden Joko Widodo. Kesepuluh MoU tersebut merupakan perjanjian dari berbagai sektor. Seperti keamanan, islamic affair, kesehatan, budaya, pendidikan, bidang komersial, UMKM, perikanan, pertanian dan penerbangan sipil.
Menurut Osama, selama ini negaranya hanya bergantung pada produksi minyak. Sedangkan saat ini harga minyak sedang anjlok. Diharapkan dengan kunjungan ini ada bidang lainnya yang bisa dimanfaatkan Saudi demi kepentingan ekonomi negara.
“Alhmadulillah, meski harga minyak turun tapi ekonomi Saudi cenderung stabil,” ujar Al Shuaibi, saat jumpa pers di kantor Kedubes Saudi kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (28/2).
Bukti stablilitas ekonomi Saudi itu ditunjukkan dengan rencana Kerajaan membuat rekening khusus bagi rakyatnya.
“Bahkan pemerintah Saudi berencana membuka rekening khusus untuk rakyat, untuk memberi bantuan keuangan dan meningkatkan kesejahteraan,” ungkap Al-Shuaibi.
Reporter: Pizaro