Gerakan Ibu Negeri Anugerahi 9 Ayah Pejuang

by
Penghargaan Ayah Pejuang 2017. Foto : Pizaro

Wartapilihan.com, Jakarta -Sembilan orang ayah mendapatkan award ayah pejuang karena dianggap suksea dalam berkontribusi terhadap keluarga dan masyarakat.

Penganugerahan ini diberikan kelompok Gerakan Ibu Negeri (GIN) yang dikomandoi Neno Warisman, di Griya Ardhya Garini, Komplek Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Jum’at (21/1).

Kesembilan tokoh itu adalah : dr. Tauhid Nur Azhar (ayah pejuang keilmuan), Fadhlan Garamatan (ayah pejuang keimanan), Insan Mokoginta (ayah pejuang tauhidullah), KH. Nof Hanafi (ayah pejuang bela akidah dan NKRI), Tengku Wisnu (ayah pejuang kepemimpinan), Kol (Purn) Kadirin (ayah pejuang keperwiraan), Irwan Rinaldi (ayah pejuang keayahan), Jack Suryaman (ayah pejuang peradaban), dan Abdul Hamid (ayah pejuang keteladanan).

Ketua Panitia penganugerahan, Selly Afrida Oltar, mengatakan acara ini dilakukan sebagai bentuk apresiasi sekaligus upaya mendorong peran ayah di dalam keluarga.

“Semoga acara ini diridhai Allah dan bisa menginspirasi banyak orang, khususnya untuk ayah agar bisa berdiri tegak untuk berperan dalam keluarga dan berperan aktif di masyarakat,” ujarnya dalam acara yang dihadiri sejumlah tokoh dan pejabat ini seperti Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Istri Wakil Gubernur Sulsel Dr. Ir. Hj. A. Majdah M. Zain, Elly Risman (Psikolog), Asrorun Niam (Ketua KPAI), Oki Setiana Dewi (artis), dan lain sebagainya.

Selly mengaku, GIN berencana merutinkan award ini. “Jika diridhai kita akan buat acara ini anually. Setiap setahun sekali,” terangnya.

Di era seperti ini, lanjut dia, masyarakat perlu mendorong peran ayah dalam keluarga. Sebab tugas ayah tidak hanya mencari nafkah, tapi juga menjadi pendidik. Dalam Islam sendiri, Nabi menjalanlan fungsi ayah dengan baik.

“Rasulullah ayah yang hebat, penuh kasih sayang. Semoga kita di sini bisa menjadikan beliau panutan yang teladan,” harapnya.

Selly mengaku prihatin banyak anak-anak Indonesia sudah menjadi yatim sebelum waktunya. Artinya punya ayah, tapi peran ayah tidak dirasakan anak-anak. Maka itu dibutuhkan ayah-ayah yang dekat dengan anak-anaknya.

“Ayah yang tengah malam bangun untuk berdoa dan sepuluh menit sebelum subuh membangunkan anak-anaknya,” paparnya.

“Betapa luar biasanya Indonesia jika memiliki ayah-ayah seperti ini,” tutupnya. |

Reporter: Pizaro

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *