Wartapilihan.com, Jakarta – Kehadiran orang Indonesia atas undangan Presiden Israel Reuven Rivlin ke Yerusalem, yang di antaranya adalah anggota Komisi Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga MUI, mendapat sorotan Komisi I DPR RI.
Sukamta, anggota Komisi I DPR RI, Jum’at (20/1) di Jakarta menilai seharusnya mereka yang hadir itu memahami konstitusi Indonesia dan juga sikap MUI serta kondisi kebatinan masyarakat Indonesia yang sebagian besar memang menolak Israel.
“Tindakan ini jelas menciderai perasaan dan konstitusi bangsa Indonesia,” ujar Sukamta dalam keterangan tertulisnya.
Apalagi, lanjut dia, pasca kemenangan Trump di AS, kedudukan Israel bisa lebih kuat karena Trump berjanji akan memindahkan Kedubes Amerika ke Yerusalem sebagaimana ada yang mengklaim ibukota Israel yang seharusnya adalah Yerusalem.
“Jangan sampai dengan kejadian ini Indonesia juga terkesan mendukung hal itu. Sepertinya Indonesia perlu menegaskan bahwa kehadiran mereka tidak mewakili sikap resmi Indonesia,” tukasnya.
Sukamta juga menambahkan, kehadiran mereka yang tidak mewakili Majelis Ulama Indonesia untuk memenuhi undangan Presiden Israel Reuven Rivlin ini tidak patut dilakukan.
“Kalau alasannya untuk diplomasi mewujudkan perdamaian di Palestina, jelas tidak tepat, karena kita tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Indonesia dalam konstitusinya tegas menolak penjajahan yang secara tegas tidak mengakui entitas negara Israel,” tegas Sukamta yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Pembinaan dan Pengembangan Luar Negeri (BPPLN) DPP PKS ini. |
Reporter: Pizaro