Forum Syuhada Indonesia Menjawab Fitnah

by

Wartapilihan.com, Jakarta – Menjelang Aksi 313 yang digerakkan Forum Umat Islam (FUI) Jum’at besok di Istiqlal, beredar kabar viral di media sosial tentang identitas dan tindakan Forum Syuhada Indonesia (FSI). Dalam viral yang juga sampai ke redaksi Warta Pilihan itu, FSI disebut sebagai ormas bentukan Luhut Binsar Panjaitan untuk memecah belah gerakan umat Islam.

Menanggapi hal tersebut, Panglima FSI Diko Nugraha mengungkapkan, viral itu adalah fitnah untuk menjatuhkan nama baik FSI. “FSI adalah lembaga independen yang didirikan oleh beberapa unsur laskar, seperti Gerakan Pemuda Islam (GPI) dan Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK). Kami berpartisipasi di dalam Aksi Bela Islam sejak 411, jadi jelas (viral) itu adalah fitnah,” kata Diko di sekretariat FSI, Menteng, Jakarta, Kamis (30/3) siang. Sekretariat FSI beralamat di Jalan Menteng Raya No. 58, komplek yang sama dengan organisasi-organisasi Islam lain seperti Pelajar Islam Indonesia (PII) dan Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII).

Fitnah tersebut muncul ketika FSI memutuskan untuk menggelar aksi di Gedung DPR/MPR, menyelisihi Aksi 313 yang dikelola FUI di Istiqlal dan kemudian menuju Istana Merdeka. “Kami memang bekerjasama dengan Laskar Betawi, Forum Betawi Bersatu, dan beberapa gerakan mahasiswa untuk menggelar Aksi Bela Pribumi besok,” terang Diko. Tuntutan aksi itu, sambung dia, ada tiga. “Kami sebut itu Tritura, yakni (1) Kembali kepada UUD 1945 asli, (2) Usir Cina dan PKI dari NKRI, dn (3) Tegakkan Al-Maidah 51,” paparnya.

Fitnah lain dari viral itu adalah rencana makar oleh FSI. “Kami disebut berencana melakukan makar, salah satunya karena tuntutan anti Cina yang kami bawa. Padahal, ‘Cina’ yang kami maksud adalah Cina sebagai negara (Republik Rakyat Cina-red) yang menghegemoni ekonomi kita, bukan Cina sebagai etnis,” terang Diko. Sejak terlibat di Aksi Bela Islam 411, FSI sudah membuktikan bahwa anggotanya tidak melakukan makar apapun. Mereka juga tidak mempermasalahkan rencana FUI untuk menggelar aksi di Istana Merdeka.

“Mari kita kepung Istana dengan komando FUI dan kepung Gedung DPR/MPR RI dengan komando FSI,” ucapnya.

Jumlah massa FSI yang terdaftar adalah 500 orang. Jika ada seseorang atau kelompok berbuat makar atas nama FSI, Diko sudah menyiapkan antisipasinya. “Kami sudah siapkan penanda untuk komando aksi, humas, dan anggota yang akan dikenakan besok. Orang-orang yang tidak menggunakan penanda tersebut bisa dipastikan bukan anggota FSI,” tutup Diko. I

Reporter : Ismail al Alam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *