Dr Kamarudin : Ada Aroma Kampanye Menonjolkan Peran Ahok

by
Dr Kamarudin, Dosen Ilmu Politik Universitas Indonesia. Foto : Eveline

Wartapilihan.com, Depok – Ahli politik Universitas Indonesia, Dr Kamarudin menjelaskan peresmian masjid KH Hasyim Asy’ari oleh Presiden Joko Widodo hari ini (15/4) menurutnya akan lebih bijak apabila diresmikan pasca Pilkada DKI Jakarta berlangsung. Pasalnya, Dr Kamarudin menduga terdapat aroma kampanye dengan menonjolkan peran Ahok.

“Adalah lebih bijak lagi jika setelah Pilkada peresmiannya. Jika membaca sambutan Presiden dalam peresmian itu, ada aroma kampanye dengan menonjolkan peran Ahok,” ujar Dr Kamarudin kepada Warta Pilihan, Sabtu sore (15/4).

“Walau Ahok tidak hadir, tapi publik tahu bahwa Jokowi pro Ahok. Di era telekomunikasi IT ini, publik sudah semakin cerdas,” lanjut Dosen Politik UI ini.

Ia menerangkan Jokowi telah melakukan intervensi terhadap Ahok. Pasalnya, dari sekian banyak kasus hukum yang terjadi pada Ahok, namun masih lolos dari penegakkan hukum.

“Jokowi jelas ‘tersandera’ dalam konteks ini. Ada begitu banyak kasus yang membelit Ahok tapi bisa saja lolos dari hukum. Presiden tidak bisa berdalih tak bisa intervensi hukum mengingat berbahayanya jika membiarkannya,” tukasnya.

“Karena seorang Ahok, gaduh serepublik ini,” lanjut Dr Kamarudin mengakhiri.

Sementara itu, ahli Kajian Islam dan Timur Tengah, Dr Yon Machmudi berpendapat masjid pada dasarnya tidak boleh dijadikan sebagai lahan untuk kampanye terselubung.

“Tentu tidak patut juga peresmian masjid dijadikan sebagai bagian dari kampanye terselubung. Sehingga peresmian masjdi oleh presiden tanpa mengajak Ahok adalah tindakan yang tepat,”terangnya.

“Presiden mengambil langkah yang bijak dengan meresmikan masjid bersama plt gubernur dan tidak memaksakan diri dengan didampingi oleh paslon dalam Pilkada DKI, yaitu Ahok,” paparnya kepada Warta Pilihan, siang ini (15/4).

Ia mengapresiasi Presiden Joko Widodo yang telah meresmikan masjid tanpa mengajak Ahok sebagai tindakan politis yang tepat.

“Kita apresiasi presiden telah meresmikan masjid KH Hasyim Asyari. Ini menunjukkan perhatian pemerintah terhadap pengembangan dakwah Islam,” ujar lelaki kelahiran Jombang ini.

Yon menganggap Jokowi telah berpikir rasional. Pasalnya, ia tidak hendak kehilangan reputasinya dengan mendukung Ahok secara terang-terangan. Ia menilai jika Ahok mesti hadir dalam peresmian masjid tersebut, maka itu merupakan sebuah blunder politik karena Ahok saat ini bukanlah seorang gubernur, melainkan salah satu calon Gubernur pada Pilkada DKI Jakarta.

“Presiden tidak boleh menggunakan fasilitas negara untuk menunjukkan dukungan kepada salah satu paslon. Apalagi posisi Ahok sekarang dalam beberapa survei masih di bawah Anies,” ujarnya. |

Reporter: Eveline Ramadhini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *