Wartapilihan.com, Riyadh – Rencana untuk kembali membuka bioskop di Arab Saudi sangat ditentang oleh kepala otoritas keagamaan di negara itu.
“Gambar bergerak dapat menyiarkan sesuatu yang memalukan, tidak bermoral, bersifat ateis, dan busuk,” kata Grand Mufti, Sheikh Abdulaziz al-Syeikh, pada program televisi mingguannya, seperti dikutip The Guardian pad Rabu (18/1).
“Tidak ada yang baik dari konser musik, hiburan sepanjang hari, dan pembukaan bioskop dapat mengundang percampuran antar-gender (khalwat),” imbuhnya.
Bioskop di Arab Saudi menjadi ilegal sejak tahun 1980-an, namun rencana untuk memperkenalkan kembali mendapat perdebatan. Kepala Otoritas Umum untuk Hiburan, Amr al-Madani, mengungkapkan rencana memperkenalkan kembali bioskop adalah visi pemerintah 2030 yang tertulis dalam reformasi budaya dan ekonomi.
Mufti menambahkan, “Saya berharap orang-orang yang bertanggung jawab dari pihak otoritas hiburan dapat membimbing untuk mengubahnya dari buruk menjadi baik dan tidak membuka pintu kejahatan (kemaksiatan).”
Visi 2030 diluncurkan pada tahun lalu oleh Pangeran Wakil Mahkota, Mohammad bin Salman bin Abdulaziz. Rencana tersebut termasuk pengurangan pengangguran dari 11,6 persen menjadi 7 persen dan meningkatkan kontribusi sektor swasta untuk ekonomi dari 40 persen menjadi 65 persen. | Sumber: The Guardian
Reporter: Moedja Adzim