Wartapilihan.com, Jakarta – Pemeriksaan polisi terhadap dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI mulai melibatkan donatur. Senin (20/2) lalu, pengurus Masjid Alumni IPB, Otto Ghozali, hadir di Bareskrim sebagai saksi. Otto mengumpulkan dana jama’ah shalat Jum’at di masjidnya menjelang Aksi Bela Islam II, yang dikenal dengan “411”.
“Surat pemanggilan dari Bareskrim diantar ke rumah saya hari Jum’at (17/2) lalu, tapi tanggal 4 (Sabtu, 4/2-red) mereka sudah mendatangi saya juga.” kata Otto kepada Warta Pilihan, Selasa (21/2). Di tanggal 4 itu, lanjut dia, yang pertama mendatanginya adalah polisi dari Polresta Bogor, siang hari. Mereka memberi tahu rencana kedatangan Bareskrim ke rumahnya.
“Saat mendekati waktu Ashar barulah pihak Bareskrim datang.” ungkap alumnus Statistika IPB ini. Mereka datang untuk menanyakan donasi Otto yang terekam PPATK. “Saya memang menyalurkan dana jama’ah menggunakan rekening pribadi saya, karena kebetulan rekening saya dan rekening GNPF sama-sama menggunakan BNI Syari’ah.” terang dia. Rekening GNPF yang dimaksudnya terdaftar atas nama Yayasan Keadilan untuk Semua (YKUS). “Karena besarnya minat jama’ah, saya menyalurkan dana beberapa kali.” ucapnya. Ia mentransfer ke rekening YKUS baik menjelang maupun saat aksi 411 dan 112.
Kepada Otto, Bareskrim menanyakan perihal kesediaannya terhadap penggunaan dana oleh GNPF. “Mereka menjelaskan bahwa dana itu, selain untuk 411, juga digunakan di hari-hari setelahnya. Saya sampaikan bahwa saya tidak berkeberatan dan meyakini GNPF akan amanah, apalagi memang ada banyak kegiatan setelah aksi.” kata pengusaha ayam bakar di Botani Square ini. Ia lebih lanjut menjelaskan bahwa pertanyaan tersebut juga disampaikan saat pemeriksaan. Ia diperiksa selama 3 jam, dengan didampingi 3 pengacara dari Tim Advokasi GNPF.
Otto menjelaskan, ia mengenal petinggi GNPF Ustadz Bachtiar Natsir (UBN) dan Ustadz Zaitun Rasmin sebatas penceramah. “Tahun lalu, saya pernah mengudang UBN sebagai khotib Jum’at, dengan menelepon narahubung AQL.” terang dia. Hal itu terjadi jauh sebelum ramai ajakan Aksi Bela Islam. “Sedangkan Ustadz Zaitun diundang menjadi khotib bulan lalu,” tambah ayah tiga anak ini. |
Reporter : Ismail Alam