Wartapilihan.com, Jakarta – Aktivis tua Sri Bintang Pamungkas kembali mengkritisi ulah Cina yang makin menguasai Indonesia. “Warga Jakarta Bandung tak perlu KA Cepat Rp 78 Trilyun yang dimodali, dibangun, dikelola, dan dikuasai Cina. Ada banyak transportasi Jakarta-Bandung: Ada Mobil, Bis, KA, Helikopter dan Pesawat yang kecepatannya 700 km/ jam, 15 menit sampai,”katanya dalam keterangannya tertulis hari ini (23/6).
“Yang perlu KA Cepat Jakarta Bandung adalah James Riady agar bisa menjual kota Meikarta senilai Rp 278 Trilyun. Tanah sawah Rp 100 ribu/m2 dijual jadi Rp 12,5 juta/m2. Menggelembung 125x lipat,”papar Dosen Universitas Indonesia ini.
Bintang pun tak segan-segan menyebut peran orang terdekat Jokowi, Luhut Panjaitan. “Ini adalah kolonisasi Cina di Indonesia dengan memakai Luhut sebagai antek. Penjajahan Cina harus dicegah,”terangnya.
Menurutnya, Dwi Kewarganegaraan di mana seseorang bisa jadi Warga Negara Indonesia dan Cina sekaligus EKTP yang dilakukan online, dan KTP seumur hidup adalah alat agar Kolonisasi Cina di Indonesia berjalan mulus. Bukan tidak mungkin orang Cina di Indonesia jumlahnya sudah 10-20%.
“Cina dengan 1400 juta penduduk perlu tanah yang luas. Mongolia Dalam, Turkistan Timur (Xin Jiang), Tibet, Taiwan, dan Singapura tidak cukup bagi Cina. Cina merampas wilayah Vietnam. Cina pernah menyerang Burma untuk menjajahnya. Cina juga mengklaim wilayah India,”jelas aktivis yang kini dituduh makar oleh pemerintah Jokowi.
Menurutnya, penjajahan Cina di Indonesia bukan hal yang mustahil mengingat Cina di zaman Majapahit pernah menyerang Indonesia. “Dua tahun lalu data saya menunjukkan jumlah Orang Jawa 45% (nomer satu), Sunda 11% (nomer dua), Cina 10 koma sekian % (nomer tiga). Pada tgl 15 Feb 2015, seorang Waperdam (di jaman Soekarno juga ada Waperdam, Wakil Perdana Menteri) RRC berceramah di FISIP-UI mengatakan akan memasukkan Orang2 Cina RRC, 10 juta ke Indonesia,”ujarnya.
Kalau itu terjadi, menurut Bintang, maka orang Jawa menjadi 42%, Cina 13% dan Sunda 9%. Orang Cina mau menjadi Nomer Dua. “Karena itulah maka mereka mau menguasai Jawa Barat dan Banten dengan Proyek-Proyek seperti Kereta Cepat Cina, Kota Cina Meikarta, dan lain-lain industri dari Sumedang sampai Cirebon/ Kuningan dan sekitar Serang dan Gubernur Jabar yang pro-Cina dan anti Islam,”papar laki-laki yang sering dipenjara ini. II
Izzadina