Sejak didirikan, Dewan Dakwah menjadi rumah besar organisasi-organisasi Islam.
Wartapilihan.com, Jakarta — Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) menggelar silaturahim Keluarga Besar Dewan Dakwah di Menara Dakwah, Kramat Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (29/7). Menyonsong tema “Memperkokoh Ukhuwah, Membangun Sinergi, Menuju Kebangkitan Ekonomi Umat” diharapkan dapat membangun jejaring Dewan Dakwah baik internal maupun eksternal.
“Diharapkan sinergi seluruh elemen Dewan Dakwah dapat membangun potensi umat dalam berbagai bidang khususnya di bidang Ekonomi. Kita tahu ekonomi menjadi persoalan serius di tengah-tengah kita saat ini,” kata Ketua Panitia Avid Sholihin dalam sambutannya.
Artinya, lanjut Avid, Dewan Dakwah mengambil tema “Memperkokoh Ukhuwah, Membangun Sinergi, Menuju Kebangkitan Ekonomi Umat” bukan berarti Dewan Dakwah meninggalkan politik praktis, tetapi juga ada politik ekonomi yang harus dikembangkan.
“Sehingga apa yang dikatakan Allahu Yarham Dr. Mohammad Natsir dulu kita berdakwah melalui politik, sekarang kita berpolitik melalui jalur dakwah. Politik ekonomi, politik dakwah dan politik dalam rangka bagaimana melahirkan tatanan masyarakat yang Islami dan diridhai oleh Allah SWT,” ujarnya.
Dalam shilaturahim ini, undangan diperluas dengan mengundang jamaah haji KBIH Dewan Dakwah, Hudaya Safari dan Muzakki (donatur) LAZIS Dewan Dakwah.
“Sebagaimana kita ketahui, Alhamdulillah Dewan Dakwah merupakan salah satu LAZ yang mendapatkan Sertifikasi oleh Pemerintah melalui Kementerian Agama dan itu ditandatangani pada moment bersejarah tanggal 2 Desember 2016 (212). Mudah-mudahan dengan semangat 212 penghimpunan Rp 50 Miliyar tingkat nasional dapat kita capai,” tandasnya.
Selain itu, perbedaan acara shilaturahim Keluarga Besar Dewan Dakwah sebelumnya, kali ini sebelum mendengarkan taushiyah diadakan penandatanganan kerjasama (MoU) bantuan dakwah dengan BANK CIMB Niaga Syariah
“Oleh karena itu, kami semua pada hari inu menginginkan pencerahan dari Prof. Didin Hafidhuddin dengan gaya tausiyahnya yang khas, mudah-mudahan rencana baik kita semua tercapai,” tutup Avid Sholihin.
Senada dengannya, Ketua Umum Dewan Dakwah Mohammad Siddik mengatakan, ekonomi makro sangat menguntungkan kapitalis besar, sedangkan ekonomi mikro banyak sekali pedagang mengeluh karena dihimpit oleh pemodal besar (kapitalis).
“Sebab itu, Pak Natsir memilih jalur dakwah sehingga melahirkan jalan dakwah. Inilah salah satu ciri khas Dewan Dakwah. Tetapi disamping itu, da’i kita juga memberdayakan potensi ekonomi umat di tempat dia bertugas,” ungkap Siddik.
Mantan Vice President IDB ini juga mengkritik pernyataan Kementerian Agama yang akan menggunakan dana haji untuk pembangunan infrastruktur. Menurutnya, dana tersebut lebih baik digunakan untuk fasilitas haji umat Islam Indonesia di Makkah.
“Lebih baik bangun Rumah Sakit Indonesia disana, penginapan Indonesia dan lain sebagainya. Sekarang ini Pemerintah mendzalimi umat Islam dengan kriminalisasi Ulama terakhir Perppu, sekarang mau mengambil dana umat Islam,” tandas Siddik.
Ahmad Zuhdi