Perjuangan 4 Dekade Ustadz Muallif Mengubah Desa Terisolir Tempursari

by

Sejak ditugaskan oleh Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) pada tahun 1982, Ustadz Muallif telah mengabdikan diri selama 43 tahun hingga saat ini untuk membina dan membersamai masyarakat Desa Bulurejo, Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Wartapilihan.com, Lumajang– Kedatangan Ustadz Muallif di Bulurejo kala itu disambut tantangan yang tidak mudah. Tempursari tempo dulu adalah daerah yang sangat terisolir. Untuk menuju lokasi, perjalanan harus melalui perbukitan yang terjal, jalanan naik turun, berbelok-belok, dan penuh lubang.

Tantangan di Desa Terisolir

Selain tantangan geografis, kondisi sosial keagamaan masyarakat juga sangat membutuhkan pembinaan dan perhatian. Ustadz Muallif menuturkan, beberapa masjid dan mushola sepi dan kurang terawat. Jarang ada anak mengaji, jamaah sholat berjamaah sedikit, bahkan ketika datang waktu sholat pun jarang terdengar suara adzan.

“Masyarakat desa Bulurejo, kecamatan Tempursari, kabupaten Lumajang, sangat membutuhkan pembinaan dan perhatian, di mana waktu itu beberapa masjid dan musholla sepi, tidak terawat, jarang ada anak mengaji, jamaah sedikit, bahkan ketika datang waktu sholat pun jarang terdengar suara adzan,” tutur Ustadz Muallif.

Strategi Dakwah Multi-Aspek

Ustadz Muallif memulai perjuangannya dengan strategi yang komprehensif, dimulai dari menghidupkan dan memelihara masjid dan mushola yang ada.

Program dakwah yang ia rintis mencakup berbagai bidang:

  • Pembinaan Kerohanian: Bersilaturahim dan pengisian kerohanian di lingkungan-lingkungan RT, dengan menekankan pentingnya sholat berjamaah dan mengadakan pengajian-pengajian.
  • Pendidikan Al-Qur’an: Memberantas buta baca tulis Al-Qur’an dengan mendirikan Taman Kanak-kanak Alquran (TKA), Taman Pendidikan Alquran (TPA), dan Ta’limul Quran Lil Aulad (TQA).
  • Pembangunan Sarana: Merintis dan membangun masjid serta mushola di lingkungan yang belum ada sarana ibadahnya.
  • Kesejahteraan Sosial: Menghimpun zakat, infaq, sodaqoh, dan sumbangan sembako, lalu dibagikan kepada kaum dzu’afa yang sangat membutuhkan, guna membantu meringankan beban kebutuhan mereka sehari-hari.
  • Kolaborasi: Selama bertugas, ia bekerjasama dengan berbagai pihak, baik lembaga pemerintah maupun swasta, serta organisasi Islam seperti NU dan Muhammadiyah, untuk memakmurkan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dari segi ekonomi maupun keagamaan.

 

Hasil Perjuangan dan Semarak Keagamaan

Setelah 43 tahun berjuang, kehidupan masyarakat Tempursari kini menjadi lebih baik dan kehidupan keagamaannya pun menjadi semarak.

Kondisi desa tersebut kini sangat berbeda dari empat dekade lalu. Hampir setiap waktu shalat tiba, terdengar suara adzan yang bersahut-sahutan dari masjid dan mushola. Masjid dan mushola pun kini ramai dipenuhi anak-anak mengaji, sholat berjamaah, dan berbagai kajian keislaman lainnya.

Saat ini, Ustadz Muallif tengah merintis berdirinya Rumah Tahfidz Al-Qur’an Darul Arqom. Proyek ini tentu sangat mengharapkan bantuan dana dari para aghniya’ dan dermawan untuk mewujudkannya.

Ustadz Muallif adalah salah satu dari sekian ratus Dai Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia yang aktif membina dan membersamai masyarakat di desa tertinggal, pelosok, dan pedalaman. Mari terus dukung perjuangan mereka dengan memberikan donasi terbaik kita untuk menguatkan da’wah di desa-desa tersebut.

Semoga Allah memberikan kemudahan dan meridhoi amal usaha kita semua. Aamiin ya Rabbal Aalamiin….

PENULIS : UST. MISBAHUL ANAM MA.