“Melihat besarnya dampak dari gempa dan tsunami yang terjadi di Sulteng khususnya di Palu, Sigi, dan Donggala kita berharap bantuan kemanusiaan dari berbagai elemen dapat terkumpul dengan cepat dan mencukupi serta efektif tersalurkan kepada masyarakat di sana,” ujar Jazuli.
Wartapilihan.com, Sumba Timur — Gempabumi kembali mengguncang wilayah Sumba Timur dengan kekuatan magnitudo 6,3 pada Selasa (2/10) pukul 07.16 WIB. BMKG melaporkan gempa dengan parameter magnitud 6.3 dan kedalaman 10 Km.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, posko BNPB telah mengkonfirmasi dampak terasa kuat selama 3-5 detik. Masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah dan bangunan. “Siswa SD panik dan menangis, para guru meminta orang tua siswa untuk menjemputnya,” ujar Sutopo di Jakarta, Selasa.
Sebelumnya, gempa dengan kekuatan M 6,0 juga mengguncang Sumba Timur pada Selasa (2/10) pagi pukul 06.59 WIB. Pusat gempa pada 66 km barat daya Sumba Timur dengan kedalaman 10 km. Guncangan dirasakan kuat. Masyarakat merespon keluar rumah dan bangunan.
“Belum ada laporan korban jiwa dan kerusakan. BPBD masih melakukan pemantauan dan pendataan,” tambahnya.
Sementara, merespon musibah gempa dan tsunami di Palu, Sigi, Donggala dan sekitarnya di Sulteng dengan jumlah korban dan area kerusakan yang sangat besar, Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini menginstruksikan kepada seluruh legislator PKS untuk menyumbangkan gajinya Bulan Oktober guna disalurkan sebagai bantuan bagi korban gempa dan tsunami di Palu, Sigi, Donggala, Sulteng. Hingga kini korbannya tercatat mencapai 1.234 orang meninggal dunia.
Fraksi PKS DPR mengadakan Konferensi Pers “Fraksi PKS Peduli Bencana” di DPR RI Senayan yang dihadiri oleh Ketua Fraksi Jazuli Juwaini, Sekretaris Fraksi Sukamta, serta Wakil Ketua Fraksi Martri Agung, Anshory Siregar, Ledia Hanifa Amalia, dan Sutriyono.
“Duka cita mendalam dari keluarga besar PKS. Semoga Allah meringankan musibah saudara-saudara kita di sana. Sebagai Ketua Fraksi saya sudah instruksikan kepada seluruh legislator PKS khususnya di tingkat pusat agar menyumbangkan gajinya Bulan Oktober untuk korban gempa dan tsunami Palu, Sigi dan Donggala. Mudah-mudahan inisiatif ini bisa meringankan korban dan memotivasi sesama legislator lainnya,” kata Jazuli.
Selain legislator pusat, Jazuli Juwaini yang juga Koordinator Legislator PKS Nasional ini menghimbau kepada seluruh legislator daerah PKS seluruh Indonesia untuk menyisihkan gajinya sebagai bentuk kepedulian dan rasa kemanusiaan bagi saudara-saudara sebangsa yang sedang tertimpa musibah.
“Melihat besarnya dampak dari gempa dan tsunami yang terjadi di Sulteng khususnya di Palu, Sigi, dan Donggala kita berharap bantuan kemanusiaan dari berbagai elemen dapat terkumpul dengan cepat dan mencukupi serta efektif tersalurkan kepada masyarakat di sana,” ungkapnya.
Untuk teknis pengelolaan bantuan dan pengawasan penanggulangan bencana, lanjut Jazuli, Fraksi PKS membentuk “Tim Fraksi PKS DPR Peduli Bencana” yang akan berkoordinasi dan bekerjasama dengan Bidang Kesra DPP yang saat ini telah mengirimlan relawan dan menghimpun bantuan dari seluruh kader PKS. Tim Fraksi PKS terdiri dari perwakilan Anggota yaitu Sukamta (Komisi I), Sutriyono dan Aus Hidayat Nur (Komisi II), Sigit Sosiantomo (Komisi V), Iskan Qolba Lubis (Komisi VIII) dan Anshory Siregar (Komisi IX).
Selanjutnya, Fraksi PKS mengusulkan kepada Pemerintah untuk menetapkan musibah ini menjadi Bencana Nasional agar proses tanggap darurat dapat dilakukan secara cepat dan efektif dalam upaya menyelamatkan korban dengan kekuatan nasional dan memungkinkan masuknya bantuan internasional.
“Kita tidak perlu malu menerima bantuan internasional yang memang kita perlukan, karena pada saat yang sama kita juga sering memberikan bantuan kepada negara-negara lain yang membutuhkan uluran tangan kita,” pesan Jazuli.
Fraksi PKS, kata Anggota DPR Dapil Banten ini, mendesak Pemerintah khususnya BNPB agar mengkoordinasikan proses penanganan bencana dengan baik melibatkan seluruh potensi kekuatan nasional, memberikan informasi yang akurat dan menenangkan/tidak simpang siur, dengan prioritas utama membuka akses dan mengevakuasi korban di daerah-daerah terpencil dan belum terjangkau serta memenuhi kebutuhan dasar yang mendesak dibutuhkan korban secara merata dan menyeluruh.
Ahmad Zuhdi