Wartapilihan.com, Padang –‘’Perda syariat termasuk kearifan lokal, tidak boleh dilarang,’’ tandas Walikota Padang, Mahyeldi Ansyarullah Dt Marajo, menjawab pertanyaan Ketua Majelis Mujahidin Indonesia Ustadz Abu Jibril.
Dialog keduanya berlangsung dalam makan malam Pemko Padang bersama pimpinan ormas di Padang, Ahad (9/4) malam.
Ditanya sudah sejauh mana Padang menjadi kota bersyariah, Mahyeldi mengatakan, Serambi Madinah terus meningkatkan kualitasnya.
Satpol PP (polisi pamongpraja) bersama kepolisian, terus meningkatkan patrol dan razia anti-maksiat. Sebaliknya, Pemko tak henti berbenah meningkatkan kualitas sebagai salah satu penyandang penghargaan wisata kuliner syariah.
‘’Untuk membudayakan Quran, kami terus menyediakan fasilitas pendukungnya,’’ kata Mahyeldi yang sebelumnya pernah menjadi Wakil Ketua DPRD Sumbar (2004-2009).
Walikota menuturkan, guna mewujudkan ‘’Padang Kota Tahfidz Quran’’, pemerintah kota mencanangkan kebijakan ‘’1821’’. Yakni, mematikan televise dari semua jenis perangkat, dan menggunakan waktu antara pukul 18.00-21.00 untuk belajar. Termasuk belajar Quran.
Selain itu, para pelajar penghafal Quran mendapat prioritas pendidikan. ‘’Untuk siswa SD yang hafal 1 juz bisa memilih SMP Negeri manapun yang diinginkan. Siswa SMP yang hafal tiga juz, bisa memilih SMA atau SMK Negeri mana saja di Kota Padang. Sedangkan siswa SMA atau SMK yang hafal 5 juz, alhamdulillah, ada beberapa perguruan tinggi di Kota Padang yang telah berkomitmen menerimanya tanpa tes,” paparnya.
Dalam dialog yang dihadiri segenap SKPD (satuan kerja perangkat daerah), Ketua Majelis Tinggi Kerapatan Agama-Adat Melayu Irfianda Abidin Dato Penghulu Basa, dan Ketua GNPF-MUI (Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia) Sumatera Barat Ustadz Jel Fathullah, Walikota mengungkapkan bahwa Padang akan segera membuka LIPIA (Lembaga Ilmu Pengetahuan islam dan Arab) sebagai cabang kelima di Indonesia.
‘’Agar para hafidz Quran lebih mudah untuk melanjutkan pendidikan tinggi ke Timur Tengah,’’ ujar Mantan Wakil Walikota Padang (2009-2014).
Guna meluaskan jaringan kemitraan internasional, Padang akan menjadi tuan rumah Pertemuan Ilmiah Internasional Ulama dan Dai se-Asia Tenggara Ketiga pada 10 Juli 2017.
Acara ini diselenggakarakn oleh Rabithah Ulama wa Du`at Janub Syarq Asia (Ikatan Ulama dan Dai Se Asia Tenggara) bekerjasama dengan al-Hai’ah al-Alamaiyah al-Islamiyah li at-Ta’lim (Lembaga Internasional Pendidikan Islam cabang Indonesia).
‘’Pertemuan ini untuk merajut kembali jaringan historis ulama Padang dengan ulama internasional. Kita kan mempunyai Syeikh Ahmad al-Khatib al-Minangkabawy, Syeikh Yasin al-Padangi, dan lain-lain yang masyhur di Timur Tengah.” |
Redaksi : Nurbowo