Awal tahun 2018, kasus difteri cenderung menurun oleh pasal belum adanya lagi laporan kasus difteri. Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek menegaskan, imunisasi akan terus digencarkan untuk memastikan imun tubuh telah kuat untuk menghadapi difteri yang telah mewabah.
Wartapilihan.com, Jakarta –Stok vaksin difteri, menurut Nila telah lebih dari cukup. Hal ini terjadi karena produsen vaksin difteri, yakni perusahaan milik negara PT Bio Farma, untuk sementara menghentikan ekspor ke 136 negara agar fokus memproduksi vaksin untuk Indonesia.”Tidak ada alasan kita kekurangan vaksin,” kata Nila, di Ruang Serbaguna Roeslan Abdulgani, Kantor Kemenkominfo, Jl Medan Merdeka Barat 9, Jakarta Pusat, Sabtu (13/1/2018).
Nila juga tak lelahnya mengingatkan pentingnya imunisasi, dalam rangka menjaga kekebalan tubuh. Ia memastikan, vaksin difteri aman digunakan oleh masyarakat. Vaksin produksi Bio Farma telah digunakan di 136 negara yang sebagian besar negara muslim.
Nila juga mengingatkan, bahwa penyakit difteri adalah penyakit yang berbahaya. Bakteri bisa menyebarkan toksin atau racun yang menyerang jantung. “Saya menghimbau warga yang belum divaksin, segera melakukan vaksin,” kata Nila
Nila Moeloek menargetkan, utbreak Response Immunization (ORI) pada 2018 mencapai 90 persen. Outbreak Response Immunisation (ORI), menurut Menkes, merupakan langkah yang ditempuh pemerintah untuk menyergap kuman.
“Pada Januari 2016, sudah ada edaran agar setiap daerah menyergap supaya kuman difteri tidak pergi kemana-mana. Saya tiap hari juga mengingatkan tolong atasi difteri ke setiap dinas kesehatan,” katanya.
Menkes menerangkan, saat ini sudah hampir 65,12% kita lakukan imunisasi. Ia berharap, di bulan Januari ini imunisasi bisa mencapai 90%.
Seperti diketahui, penyakit difteri telah menjadi Kasus Luar Biasa (KLB) di Indonesia dengan korban yang terus meningkat sejak tahun 2017 lalu. Pada Senin, 11 Desember 2017, ada lebih dari 600 laporan pasien difteri dirawat di 20 provinsi. Jumlah ini masih terus bertambah karena imunisasi ulang bagi anak berusia 0-19 tahun baru dilaksanakan secara serentak pada Senin, 11 Desember 2017.
Eveline Ramadhini