Wartapilihan.com, Jakarta – Pemungutan suara Pilkada DKI Rabu (19/4), belum juga dimulai, namun Timses Paslon Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) sudah mempersiapkan pesta kemenangan jagoannya.
Di markas utama mereka, di Hotel Pullman, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, sejak Rabu pagi, Timses telah sibuk mempersiapkan panggung bagi Ahok-Djarot yang akan jumpa pers untuk menyampaikan ‘’pidato kemenangan’’.
Panggung jumpers itu dilatari backdrop bertuliskan kekar gagah: #Ba2ukiDjarotMenang.
Pesta kemenangan rencananya juga bakal digelar di Kepulauan Seribu. PDIP mengirimkan 23 ekor sapi ke sana.
Sapi itu sempat dicurigai sebagai bentuk politik uang karena dikirim saat masa tenang. Tapi, Panwaslu Kepulauan Seribu menyebut untuk disembelih guna merayakan kemenangan Ahok-Djarot. Lalu PDIP mengkonfirmasi itu untuk acara internal.
Nah, begitu hasil exit poll dan quick count keluar Rabu siang, anggota Timses Ahok-Djarot tergopoh-gopoh berusaha mengoreksi tulisan di backdrop tadi.
Namun rencana itu digagalkan protes para wartawan foto. Apa boleh buat, akhirnya Ahok-Djarot dan partai pengusungnya menyampaikan jumpa pers kekalahan dengan latar kemenangan.
Itu mengingatkan pada partai final Euro 1992. Laga Kesebelasan Jerman vs Denmark saat itu, ibarat Goliath versus Liliput. Jerman, juara dunia tahun 1990, jauh diunggulkan ketimbang Denmark. Kesebelasan Denmark hanya figuran di ajang Piala Eropa, menggantikan Yugoslavia yang kena diskualifikasi. Denmark terseok-seok mencapai final, dibantu hasil Swedia yang secara mengejutkan mampu singkirkan Inggris.
Tak heran bila final Jerman-Denmark dinilai sebagai anti-klimaks. Bahkan pemerintah dan rakyat Jerman sudah menyiapkan pesta kemenangan di ibukota, sehari sebelum final berlangsung.
Namun takdir selalu saja memusuhi ketakaburan. Arogansi Jerman runtuh seketika bagai istana pasir, tatkala The Dynamite menyudahi laga dengan kedigdayaan 2-0 atas Der Panzer.
Banyak larangan untuk bertakabur, cukuplah satu di antaranya pesan Rasulullah SAW: “Maukah kalian kuberitahu penduduk neraka? (Yaitu) setiap orang yang kejam, kasar, dan sombong” (HR Mutaffaq ‘alaih).
Nurbowo