Wartapilihan.com, Washington – Gedung Putih pada Sabtu (21/1), seperti dilansir Reuter, menuduh media merekayasa foto sehingga orang-orang yang menghadiri acara pelantikan Donald Trump terlihat sedikit. Hal ini menjadi serangan baru dalam pertarungan lama antara presiden baru dengan organisasi berita yang meliput dirinya.
Dalam pernyataan yang tidak biasa dan berapi-api pada Sabtu malam, juru bicara Gedung Putih, Sean Spicer, mengecam foto yang menujukkan ruang-ruang kosong di National Mall selama upacara pelantikan pada Jumat (20/1).
“Ini adalah penonton terbesar yang menyaksikan pelantikan, baik secara secara perorangan maupun seluruh dunia,” kata Spicer dalam pernyataan singkat. “Upaya-upaya untuk mengurangi antusiasme pelantikan adalah memalukan dan salah.”
Pemerintah Kota Washington memperkirakan 1,8 juta orang menghadiri pelantikan Presiden Obama tahun 2009. Hal tersebut menjadikannya sebagai pertemuan terbesar yang pernah ada di National Mall.
Teguran dari Spicer seiring dengan lebih besarnya jumlah demonstran perempuan yang melakukan pawai untuk memprotes Trump di seluruh Amerika pada hari Sabtu. Termasuk di Washington, tempat ratusan ribu orang memadati jalan-jalan dan tampaknya lebih besar dari mereka yang datang untuk pelantikan Trump.
Spricer, yang tidak menjawab pertanyaan wartawan, mengatakan, tempat untuk 720 ribu orang terisi penuh ketika Trump mengambil sumpahnya. Dia juga mengatakan, National Park Service tidak mengeluarkan jumlah resmi jumlah massa yang ada. “Tidak ada yang memiliki data pasti.”
Sistem kereta bawah tanah Metro Washington mengatakan, pengguna mencapai 193 ribu orang yang memasuki sistem pada pukul 11.00 pagi di hari Jumat, dibandingkan dengan 513 ribu orang pada waktu itu ketika pelantikan Obama tahun 2009.
Pada hari Sabtu, Metro melaporkan jumlah penumpang 270 ribu orang pada pukul 11.00 pagi yang ingin ikut ambil bagian dalam massa yang berkumpul di pusat Kota Washington untuk pawai protes. |Sumber: Reuters
Reporter: Moedja Adzim