Jangan Takut Lemak Hewani

by

Daging binatang, termasuk ternak qurban, menyumbang banyak lemak buat manusia. Sebagaimana bahan makanan apapun, lemak hewani menjadi bumerang bila dikonsumsi berlebihan. Namun bahaya ini tidak menafikan kemaslahatan lemak ternak.

Akibat kelewat banyak makan lemak, sungguh menyeramkan. Selain ancaman meningkatnya resiko kegemukan (obesitas), turut mengintai juga penyakit-penyakit kelas berat seperti penyakit jantung, kanker dan diabetes. Kelebihan lemak menimbulkan fatty streak, yakni lemak-lemak yang terkumpul dalam pembuluh darah sehingga menghambat atau bahkan menyumbat aliran darah. Akumulasi lemak ini potensial menimbulkan gangguan jantung atau menderita darah tinggi, dan penyakit-penyakit degeneratif lainnya.

Tak heran, banyak orang yang ‘’mengharamkan’’ lemak, terutama yang takut gendut atau yang memang punya potensi darah tinggi. Orang yang sudah over-lemak sehingga jantungan atau bludrek, bisa jadi terpaksa mengharamkan bagi dirinya jenis makanan tertentu. Misalnya jeroan kambing, karena mengandung kolesterol tinggi. Namun, ia tetap tidak berhak mengharamkan jeroan kambing untuk semua orang.

Bagaimanapun, setiap manusia butuh lemak.

Lemak (dietary fat), seperti disebutkan dalam McKinley Health Center, diperlukan untuk mengangkut vitamin A, D, E dan K dalam tubuh; memproduksi hormon; membentuk kulit yang sehat; melindungi organ tubuh; dan sebagai sumber energi. Lemak juga berfungsi dalam memperbaiki flavor dan tekstur makanan, sehingga citarasanya menjadi semakin lezat.

Diet (makanan yang dikonsumsi) yang sehat, 20-30% kalorinya berasal dari lemak. Berarti, seorang wanita dewasa harus makan 40-75 gram lemak per hari. Sedang seorang pria dewasa seharinya membutuhkan 45-85 gram lemak.

Kiat Mengonsumsi Menu Lemak

  • Pastikan kehalalan produk berlemak, yang ditandai adanya nomor seri MD (makanan produksi dalam negeri) + 12 digits (dari Badan POM Depkes RI) dan label halal (dari MUI) pada kemasannya, mengingat betapa rawannya lemak.
  • Pilihlah daging yang mengandung sedikit lemak seperti ikan (laut maupun darat), bagian dada daging ayam, dan sirloin beef.
  • Jika mengonsumsi keju, margarin, spread dan salad dressing, pilihlah yang reduced-fat (kadar lemaknya diturunkan), atau jangan banyak mengonsumsi bahan-bahan berlemak seperti ini.
  • Pilihlah lemak yang lebih banyak mengandung asam lemak tidak jenuh tunggal dan asam lemak tidak jenuh ganda, dan mengandung lebih rendah asam lemak jenuh.
  • Jika makan paket menu fast food, sertakan saladnya untuk dimakan. Lengkapi juga dengan mengonsumsi buah segar, jangan yang sudah berbentuk jus.
  • Untuk mengimbangi konsumsi lemak, banyaklah makan buah-buahan, sayuran dan kacang-kacangan, seperti gado-gado, pecel, termasuk lasagna, atau makaroni yang dilengkapi dengan sayur. Sayur mengandung vitamin, serat serta zat besi yang lebih lengkap daripada buah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *