Wartapilihan.com, Depok – Gerakan Muslimah Memilih Pemimpin (GMMP) mengadakan doa bersama serta konferensi pers bertajuk “Doa Mujahidah Jelang Tugas di Medan Juang!” di Lantai 2 Restoran Hayam Wuruk Margonda Depok, Ahad (12/2) kemarin.
Acara ini diisi dengan doa bersama dengan Syifa Fauzia aktivis GMMP. Kemdian diisi dengan orasi dan doa oleh Peggy Melati Sukma, Bunda Neno Warisman serta orasi oleh anggota DPD RI Fahira Idris, SE.MM. Acara ini dihadiri pula oleh rekan media serta aktivis simpul relawan GMMP dari DKI Jakarta maupun non Jakarta yang akan ditugaskan untuk mengawal Pilkada 15 Februari esok.
Peggy Melati Sukma menjelaskan mengenai latar belakang adanya GMMP yang berbasis diskusi dan gerakan sosial. “Berbeda dengan ta’lim, gerakan ini benar-benar mengusung kejamaahan dan basis massa yang akan dikonsolidasikan untuk mengawal Pilkada tidak hanya di DKI, tetapi juga ke seluruh Indonesia,” jelas Peggy.
Anggota DPD RI Fahira Idris juga menambahkan bahwa gerakan ini akan selalu melakukan konsolidasi kepada seluruh simpul aktivis serta mengupayakan legalitas gerakan dengan menjalin kerjasama kepada lembaga survey Gerakan Riset Potensial atau GRP yang diakui KPUD.
Selain itu, menanggapi pernyataan Ahok bahwa pejabat pemprov atau PNS memilih calon gubernur berdasarkan agama berarti melawan konstitusi, Fahira memberi peringatan agar Ahok tidak memberikan pendidikan politik yang sesat kepada masyarakat.
“Ini ‘kan NKRI dan menganut Pancasila. Setiap orang berhak memilih sesuai keyakinannya masing-masing. Dalam agama Islam diperintahkan memilih pemimpin muslim. Jangan membuat blunder pada masa tenang ini dan jangan memberi pengaruh apalagi mengancam,” jelas Fahira Idris saat diwawancarai Warta Pilihan Ahad (12/2) kemarin.
Terakhir, seminar kemudian ditutup orasi dan doa dari Neno Warisman serta foto bersama dengan seluruh aktivis simpul GMMP.
Reporter: Nur Oktavia
