Erlinda: Hentikan Kekerasan pada Anak

by

WARTAPILIHAN.COM, Jakarta. Pagi ini, beredar video secara viral tentang seorang anak yang diberlakukan kekerasan oleh sejumlah orang dewasa, yang diduga dari Ormas tertentu. Menanggapi hali ini, Sekretaris Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Erlinda, menegaskan agar anak tidak boleh dihakimi secara sepihak, melainkan jika memang bersalah sebaiknya dilaporkan pada pihak yang berwajib.

“(Terjadi) dugaan pidana kekerasan terhadap anak yang dugaannya terjadi persekusi, dimana anak-anak kita dijadikan ancaman dan pehakiman secara massa ini tidak dibenarkan,” ujar Erlinda, hari ini (2/6).

“Jika memang ada dugaan si anak melakukan hasutan dan sebagainya, sebaiknya dilaporkan. Jadi, tidak ada penghakiman, oleh karena itu kita bersama mitra,” lanjutnya.

Aktivis Wanita Syarikat Islam ini menambahkan, yang terjadi ini bukanlah simbol agama maupun kubu politik, melainkan tindakan kekerasan terhadap kebebasan berpendapat. “Di sini bukan simbol agama apapun, bukan penghinaan agama apapun; dan yang paling utama di netizen maupun whatsapp mengatakan bahwa ini adalah kubunya ahokers dan ini kubunya HRS. Kami tekankan ini bukan itu semua,” tuturnya menegaskan.

“Saya dari KPAI melihat ada arogansi oknum ormas yang melakukan tindak kekerasan yang terhadap orang-orang (yang memiliki hak) kebebasan dalam menyuarakan pendapat,” ia melanjutkan.

Manager Officer sekaligus dosen di Smart Investment Institute ini juga menghimbau agar tidak melakukan ujaran kebencian meski tidak sependapat dengannya. Pasalnya, setiap orang, menurut Erlinda, berhak untuk mengeluarkan pendapat dan berekspresi. “Kami menghimbau pada siapapun yang ada di elemen bangsa Indonesia, bahwa kita miliki kebebasan dalam mengeluarkan pendapat dan berekspresi, dan kita punya hak atas manusia tidak melanggar hak yang lain,”

“Kalaupun tidak sependapat dengan hal diluar pemikiran mereka, (sepatutnya) tidak untuk melakukan ujaran kebencian,” paparnya perempuan kelahiran Palembang ini.

Erlinda menjabarkan, kehadiran KPAI ialah untuk mengingatkan trauma yang dialami anak-anak. Hal itu, menurutnya, tidak boleh dianggap sepele. Pasalnya, akan berdampak pada saat dewasa nanti. “Itu (dapat) mengganggu tumbuh kembang dan sosial masyarakatnya, oleh karena itu kami sekali lagi mohon pada oknum oknum yang tidak setuju dengan ujaran kebencian, kita lihat dulu kontennya,”

“Pendapat yang berbeda bukan berarti kita bercerai berai seperti ini, apalagi kemarin kita memperingati hari Pancasila,”

Ia berharap,sebagai muslim, untuk tidak melakukan pengatasnamaan ormas atas perilaku persekusi ini. “Kami menghimbau pada oknum yang tidak bertanggung jawab untuk tidak hanya mengatasnamakan ormas. Saya pribadi juga muslim, sangat mengecam tindakan tindakan yang main hakim sendiri dan melakukan tindakan persekusi,” tandasnya.

Reporter: Eveline Ramadhini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *