Amien Rais: Kelihatan Sekali Bumbu Dramatisasi

by

WARTAPILIHAN.COM, Jakarta – Tokoh reformasi, Prof. Dr. Amien Rais hari ini, Jumat (2/6), menggelar jumpa pers di Kompleks Taman Gandaria Blok C Nomor 1, Gandaria, Jakarta Selatan. Amien Rais dituduh menerima dana alat kesehatan (alkes) sebesar 600 juta rupiah.

“Kasus aliran dana dari Yayasan Soetrisno Bachir sejumlah 600 juta rupiah antara 15 Januari 2007 sampai
13 Agustus 2007, seperti dikatakan jaksa Ali Fikri di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi, Jakarta,
Rabu (31/5), yang dikirim ke rekening saya, langsung saya follow-up dengan menanyakan pada sekretaris saya tentang kebenarannya, berdasarkan rekening bank yang saya miliki,” kata Amien Rais.

Sebab, hal itu terjadi sudah 10 tahun lalu, mantan Ketua MPR ini segera merefresh memorinya. Pada waktu itu, Sutrisno Bachir mengatakan akan memberikan bantuan keuangan untuk tugas operasional semua kegiatan, sehingga tidak membebani pihak lain.

“Persahabatan saya dengan Sutrisno Bachir sudah terjalin lama sebelum PAN lahir pada 1998. Seingat saya,
sebagai entrepreneur sukses waktu itu, dia selalu memberi bantuan pada berbagai kegiatan saya, baik kegiatan sosial maupun keagamaan,” sambung mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ke-12.

Menurutnya, Sutrisno Bachir adalah tokoh yang sangat baik dan dermawan, sering membantu banyak pihak. Bahkan, siapa saja yang mendapat bantuan dana dari SB, ia tidak mengetahuinya.

“Saya pernah menanyakan pada SB, mengapa Anda membantu berbagai kegiatan saya. Jawabnya: “Saya disuruh Ibunda saya untuk membantu Anda”. Jadi ketika dia menawarkan bantuan tiap bulan buat kegiatan operasional saya, saya anggap sebagai hal wajar,” imbuhnya.

“Nah, kalau kejadian sepuluh tahun lalu kini diungkap dengan bumbu-bumbu dramatisasi di media massa
dan sosial, tentu akan saya hadapi dengan jujur, tegas, apa adanya. Di tahun 2007, saya sudah 3 tahun tidak lagi menjadi pejabat (waktu itu Ketua MPR),” lanjut Amien.

Namun rupanya bantuan SB untuk kegiatan operasional yang berlangsung selama 6 bulan itu pada tahun 2007 itu kini menjadi salah satu topik berita yang sangat menarik dan harus ia ikuti secara tegas dan berani.

“Oleh karena itu pada Senin mendatang saya akan berkunjung ke Kantor KPK, untuk menjelaskan duduk persoalannya, sebelum saya berangkat umroh pada 8 Juni ini. Kalau saya dipanggil KPK padahal saya masih umroh, saya khawatir dianggap lari dari tanggung jawab. Sekian dulu, sampai ketemu lagi insya Allah di kantor KPK besok Senin, 5 Juni 2017,” tutupnya.

Reporter: Ahmad Zuhdi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *