Wartapilihan.com, Jakarta – Peran ayah dalam mendidik anak memiliki posisi vital. Namun perlahan tapi pasti, fungsi ayah dalam pengasuhan mulai hilang. Dampak fenomena ini memunculkan anak-anak yang terjerembab dunia narkoba dan seks bebas.
Demikian dikatakan psikolog Elly Risman dalam acara Gerakan Ibu Negeri Award untuk Ayah Pejuang 2017 di Griya Ardhya Garini, Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Jum’at (20/01) siang.
Menurut Elly Risman hal ini terjadi karena ada konsep yang salah dalam memahami keluarga, yakni ayah hanya berperan dalam mencari cari uang, tapi urusan pengasuhan anak diserahkan kepada ibu.
“Riset enam tahun lalu menunjukkan jika Indonesia adalah ‘negara tanpa ayah’. Ayah memang ada, tapi dia tidak menyapa anak secara emosi. Ayah tidak berbicara spiritual kepada anak,” terang pendiri Yayasan Kita dan Buah Hati ini di hadapan para ibu, tokoh dan pejabat yang hadir.
Apalagi yang membuat miris ketika ayah dan ibu sibuk dengan kegiatan masing-masing. “Akhirnya orangtua jadi subkontraktor, yang menitipkan pengasuhan anaknya kepada orang lain,” tegasnya.
Bila ayah tidak hadir dalam keluarga, maka anak laki-laki akan menjadi agresif, terlibat narkoba, dan melakukan praktik seks bebas. Sedangkan “ketidakhadiran” ayah akan membuat anak perempuan depresi dan masuk dalam kehidupan seks bebas.
“Ibu-ibu harus menghadapi anak sendiri karena ayah sibuk mencari nafkah,” beber Elly.
“Menghadapi era digital jika hanya mengandalkan ibu, innalillahi,” sambungnya.
Tugas utama ayah, lanjut Elly, adalah menjadi kepala sekolah. Tugasnya mewujudkan anak-anak yang takut kepada Allah dan menjadikan Allah di atas segala-segalanya.
“Ayah tidak hanya menjadi pencari nafkah, ia juga pendidik, mengajarkan ilmu kepada anaknya dan ada waktu bercanda dan dialog dengan anaknya,” tegasnya.
Reporter: Pizaro