Waspada Bisnis Senjata Dibalik Konflik

by

Pelibatan pasukan Indonesia dalam penanggulangan teror di negara lain masih menjadi polemik.

Wartapilihan.com, Jakarta – Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengingatkan, tujuan negara adalah melindungi segenap bangsa dan tumpah darah bangsa Indonesia, maka kepentingan pertama dari semua kegiatan negara adalah untuk warga negara.

“Kedua, pasukan Indonesia keluar dari wilayah Indonesia definisinya sudah perang, karena itu bukan latihan. Setiap perang itu harus mendapatkan order resmi pemerintah dengan persetujuan DPR. Kecuali mau ada operasi rahasia, operasi intelijen, itu kita tidak tahu,” kata Fahri Hamzah di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (5/7).

Fahri menilai, membawa bendera Indonesia berperang dan menembakkan peluru yang dibeli dari pajak rakyat Indonesia harus melalui izin ke DPR. Terlebih dalam jangka panjang akan ada efek politik luar negeri yang berujung kepada negara Indonesia.

“Konflik di Timur Tengah dan negara lain jangan ikut-ikutan deh. Sebab itu jadi alasan orang lain datang kesini. Misalnya sekarang kita serang Marawi tanpa strategi, kemudian ini dibilang ISIS. Lalu nanti ada konferensi pers dari ISIS mulai sekarang kami akan serang Indonesia, kami akan ke Indonesia untuk beperang disana. Lalu mulai muncul daerah kacau disini. Ini kan jadi bisnis senjata. Kita tidak mau begitu. Harus pakai strategi,” tegas Fahri.

Selain itu, jangan sampai pasukan Indonesia perang untuk orang lain yang akan berakibat fatal terhadap bangsa Indonesia sendiri.

“Amerika saja yang hebat, militernya paling kuat di dunia, intelijen dan persenjataannya paling kuat, salah perang dunia di luar, di dalam negerinya hancur. Maka dibentuk homeland security, sampe sekarang nggak aman, letusan tiap hari dimana-mana. Baik karena orang stres atau karena terorisme,” tandasnya.

Terakhir, ia menyampaikan pasukan Indonesia harus betul-betul bekerja untuk keamanan dalam negeri.

“Kita Nggak mau impor-impor masalah orang lain dari luar ke dalam negeri. Jangan sembarangan undang masalah yang kita tidak tahu jalan keluarnya kemana,” pungkasnya.

[Satya Wira]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *