Warga Keturunan Cina Ini Sebut Tiko Pada Gubernur NTB, Lalu Minta Maaf

by
Iklan permintaan maaf Steven kepada Gubernur NTB di Koran Republika (13/4). Foto : Izzadina

Wartapilihan.com, Jakarta – Di media sosial saat ini heboh soal permintaan maaf Steven Hadisurya Sulistyo kepada Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr Muhammad Zainul Majdi.

Iklan surat pernyataan mohon maaf Steven itu sebenarnya telah dimuat kemarin (13/4) di koran Republika. Iklan sepertiga halaman itu dimuat Republika di halaman 12, Rubrik Khazanah.

Disebutkan dalam iklan itu Steven Hadisurya Sulistyo, yang lahir di Jakarta, 01 September 1991 berstatus mahasiswa dan beragama Katholik. Ia minta maaf kepada Gubernur NTB karena tidak menempuh proses hukum dan memberinya maaf atas kekhilafannya. “…saya menyebut kata-kata yang tidak pantas, yaitu: “Dasar Indo, Dasar Indonesia, Dasar Pribumi, Tiko!”. Tiko sering dipakai untuk plesetan kata tikus kotor.

Menurut Steven itu karena terjadi kesalahpahaman saat bersama-sama antri untuk Check in di depan Counter Batik Air Bandar Udara Changi, Singapore pada hari Minggu tanggal 09 April 2017 sekira pukul 14.30 waktu Singapore.

“Saya telah menyadari bahwa kata-kata saya tidak sesuai dengan prinsio-prinsip dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pancasila dan Undang-Undang Dasar Dasar 1945,” terangnya dalam iklan yang bermaterai itu.

“Saya juga berjanji untuk tidak akan mengucapkan lagi kata-kata yang dapat menimbulkan keretakan Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia,”jelasnya.

Facebook Steven

Dalam facebooknya, Steven mengaku pernah belajar di USC Marshall School of Business Los Angeles, California dan Sekolah Katolik Tunas Muda International School Jakarta. Sedangkan Zainul Majdi adalah gubernur dan ulama di Nusa Tanggara Barat yang sangat dihormati masyarakatnya. Kepintaran, kesantunan dan gaya kepemimpinannya diakui banyak tokoh. Hingga Dahlan Iskan menyebutnya sebagai pemimpin muda yang menjanjikan. |

Reporter : Izzadina