Trump, Harry Tanoe dan Nilai Manusia

by
Donald Trump dan Hary Tanoe. Foto : Dokumentasi MNC

Wartapilihan.com – Keduanya sama-sama pengusaha. Keduanya sama-sama `gila wanita`. Trump membeli hak kepemilikan Miss Universe pada 1996. Miss Universe adalah sebuah kontes kecantikan tingkat dunia yang awalnya merupakan acara Pacific Mills untuk mempromosikan produk pakaian renang Catalina pada 1952.

Donald Trump lahir 14 Juni 1946 adalah pebisnis, politikus partai Republik, dan Presiden Amerika Serikat ke-45. Sejak 1971, ia memimpin The Trump Organization, perusahaan induk utama untuk semua usaha properti dan kepentingan bisnis lain miliknya. Sepanjang karier bisnisnya, Trump telah membangun gedung perkantoran, hotel, kasino, lapangan golf, dan fasilitas bermerek lainnya di seluruh dunia.

Laki-laki berideologi ‘liberal’ ini terpilih sebagai presiden Amerika Serikat ke-45 pada pilpres 2016. Ia mengalahkan calon dari Partai Demokrat, Hillary Clinton. Ia dilantik pada 20 Januari 2017. (lihat Wikipedia).

Trump lahir dan besar di New York City. Ia meraih gelar sarjana dari jurusan ekonomi Wharton School di Universitas Pennsylvania pada tahun 1968. Tahun 1971, ia mengambil alih kendali perusahaan properti dan konstruksi milik ayahnya, Fred Trump. Trump tampil di berbagai ajang Miss USA yang penyelenggaraannya dikuasai Trump sejak tahun 1996 sampai 2015. Ia juga tampil secara mendadak di sejumlah film dan seri televisi. Ia sempat mencalonkan diri sebagai presiden dari Partai Reformasi pada tahun 2000, namun mengundurkan diri sebelum pemungutan suara dimulai. Ia merupakan pembawa acara dan produser The Apprentice, seri televisi realita di NBC, pada tahun 2004 sampai 2015. Pada 2016, ia terdaftar di Forbes sebagai orang terkaya ke-324 di dunia dan ke-113 di Amerika Serikat dengan kekayaan bersih $4,5 miliar.

Hary Tanoesoedibjo atau Hary Tanoe lahir di Surabaya, 26 September 1965. Ia adalah pemilik MNC Group. Di bidang politik, dia merupakan pendiri dan Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Partai Perindo). Ia pernah bergabung dalam Partai NasDem dan Partai Hanura.

Hary adalah bungsu dari tiga bersaudara, kedua kakaknya bernama Hartono Tanoesoedibjo dan Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo.

Seusai menamatkan pendidikan menengahnya di SMA Katolik St. Louis 1 Surabaya, Hary meneruskan pendidikannya untuk mencapai gelar Bachelor of Commerce (Honours) dari Carleton University, Ottawa, Kanada (1988); serta Master of Business Administration dari Ottawa University, Ottawa, Kanada (1989).

Hary menikah dengan Liliana Tanaja, dan memiliki lima orang anak yaitu Angela Herliani Tanoesoedibjo (1987), Valencia Herliani Tanoesoedibjo (1993), Jessica Herliani Tanoesoedibjo (1994), Clarissa Herliani Tanoesoedibjo (1996), dan Warren Haryputra Tanoesoedibjo (2000).

Hary Tanoe adalah pendiri, pemegang saham, dan Presiden Eksekutif Grup Bhakti Investama sejak tahun 1989. Bhakti Investama bergerak dalam bisnis manajemen investasi, yang membeli kepemilikan berbagai perusahaan, membenahinya, dan kemudian menjualnya kembali. Perusahaan tersebut terdaftar dalam bursa efek sebagai perusahaan terbuka, dan seiring dengan waktu berkembang semakin besar.

Pada masa krisis ekonomi Indonesia pasca tumbangnya Orde Baru, Hary melalui perusahaannya banyak melakukan merger dan akuisisi. Pada tahun 2000, Bhakti Investama mengambil alih sebagian saham Bimantara Citra dan kemudian diubah namanya menjadi Global Mediacom ketika mayoritas saham sudah dimilikinya.

Sejak pengambil-alihan tersebut, Hary terjun dalam bisnis media penyiaran dan telekomunikasi. Hary kemudian menjadi Presiden Direktur Global Mediacom sejak tahun 2002, setelah sebelumnya menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris perusahaan tersebut. Selain itu, ia juga menjabat sebagai Presiden Direktur Media Nusantara Citra (MNC) dan RCTI sejak tahun 2003, serta sebagai Komisaris Mobile-8, Indovision dan perusahaan-perusahaan lainnya dibawah bendera grup perusahaan Global Mediacom dan Bhakti Investama. Selain tiga stasiun televisi swasta, yaitu RCTI, MNCTV, dan Global TV, grup medianya juga mencakup stasiun radio Trijaya FM dan media cetak Harian Seputar Indonesia, majalah ekonomi dan bisnis Trust, dan tabloid remaja Genie.

Pada tahun 2011, Majalah Forbes merilis daftar orang terkaya di Indonesia, dan Hary menduduki peringkat ke-22 dengan total nilai kekayaan sebesar US$ 1,19 miliar.

Hary dan Trump kini punya proyek trilyunan untuk mengembangkan hotel dan bisnis di Sukabumi.

Seakan mengikuti karier Trump, Hary Tanoe saat ini sibuk berkeliling ke daerah-daerah untuk membesarkan partainya Perindo. Channel-channel televisi yang dimilikinya pun dimanfaatkan untuk mengiklankan partainya. Sehingga anak-anak kecil kini banyak yang hafal lagu Perindo.

Tentu, langkah Hary membesarkan Perindo ada tujuan yang lebih besar bagi dirinya. Diduga ia ingin menjadi presiden 2019.

Kesamaan Hary dengan Trump yang lain adalah sama-sama berideologi ‘liberal’. Bila Trump aktif mengampanyekan Miss Universe, maka Hary aktif dalam menjajakan Miss Word. Tahun 2013 Hary ‘memaksa’ penyelenggaraan Miss World di Indonesia. Acara ‘pamer fisik perempuan’ itu yang rencananya dilaksanakan di Sentul Bogor, karena ramainya masyarakat yang protes, akhirnya dipindah di Bali.

Melihat langkah dan gaya hidup dua tokoh itu, maka bisa dilihat bahwa Hary dan Trump mempunyai pandangan hidup serba materi (tidak percaya/ragu pada akhirat). Bagi penganut faham ini, maka kekuasaan, kekayaan dan kesenangan fisik, termasuk fisik perempuan, adalah segalanya. Mereka hanya percaya pada materi dan tidak percaya pada hal yang ghaib (non materi).

Makanya jangan heran, langkah-langkah yang dilakukan Trump sekarang penuh kontroversi. Mulai dari pelarangan imigran beberapa negara Muslim masuk ke Amerika,  penutupan tembok Meksiko dan penggodokan rencana Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi teroris.

Langkah dan sikap Hary dan Trump menyikapi masalah wanita ini banyak yang menyesalkan. Karena dengan mengadakan `lomba adu fisik perempuan` itu menunjukkan bahwa keduanya lebih menghargai fisik daripada ruhani. Lebih menghargai fisik perempuan dari kecerdasan atau akhlaknya.

Dan dalam hal ini ideology Hary dan Trump berbahaya. Seorang pemimpin yang hanya melihat masalah masyarakat adalah masalah materi, seperti seorang yang menyamakan udara malam hari dan siang hari sama. Ia tidak mengetahui bahwa tumbuhan di siang hari mengeluarkan oksigen dan di malam hari mengeluarkan karbondioksida.

Pemimpin yang mendukung perlombaan fisik perempuan, adalah pemimpin yang melecehkan manusia khususnya perempuan. Manusia dihargai dari segi fisiknya, bukan kecerdasan dan akhlaknya. Padahal fisik seseorang adalah sebuah takdir Allah  yang ia tidak bisa memilihnya. Sabda Rasulullah saw, “Sesungguhnya Allah tidak melihat jasad dan rupa kamu, tapi melihat hati dan amal kamu.” Wallahu azizun hakim. |

Penulis : Nuim Hidayat

One thought on “Trump, Harry Tanoe dan Nilai Manusia

  1. ini namanya pembohongan publik. HT “gila wanita” gimana??? HT itu setia lho, pacaran sama bu lili sejak SMA dan smpe skrg menikah udah 25 tahun lebih. Terus “serba materi” justru HT ini sangat religius, dan kepeduliannya sangat besar sama masyarakat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *