Wartapilihan.com, Jakarta – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari berbagai wilayah di Jabodetabek berkumpul di depan Jalan Monas Barat Daya, salah satu gerbang Monumen Nasional, Kamis (12/1) siang. Mereka berencana melakukan long march untuk Aksi Bela Rakyat 121 di depan Istana Negara. Aksi serupa berlangsung di 18 tempat di Indonesia, diseleggarakan oleh BEM masing-masing dengan agenda yang sama. Menurut narahubung BEM-SI, aksi dimulai pukul 12:00 WIB.
Dalam orasinya, mahasiswa berjaket STEI SEBI mengajak rekan-rekannya untuk menyapa polisi. “Mari kawan-kawan kita sapa pak polisi. Hai polisi!” kata dia yang diikuti rekan-rekannya. Ia melanjutkan, aksi akan diselenggarakan sampai Presiden Joko Widodo (Jokowi) mau menerima mereka. “Kita tunggu Pak Jokowi, yang katanya sering menerima mahasiswa, untuk menemui kita.”
Para orator berorasi dikelilingi mahasiswa lain yang membentuk setengah lingkaran. Di tengah ruang orasi terdapat keranda dengan tulisan “Matinya hati nurani pemerintah”, dilengkapi benda berlapis kain kafan yang mirip dengan mayat. Ada juga karikatur bergambar pengemis yang memegang mangkuk kosong. Namun, kepala pengemis tersebut berbentuk bohlam lampu berlogo PLN dan berplester luka.
Berdasarkan pantauan Warta Pilihan, selain STEI SEBI, aksi di Jakarta ini juga dihadiri BEM Universitas Negeri Jakarta, Politeknik Negeri Jakarta, Universitas Indraprasta PGRI, STAI Bani Saleh, STAI Al-Aqidah, dan STIE Hidayatullah.
Dalam pernyataan resminya, BEM-SI menuntut 3 hal utama terkait kebijakan pemerintah. Yaitu tuntutan untuk menurunkan harga, menghilangkan dominasi asing, dan mendistribusikan kesejahteraan. Di spanduk yang mereka bawa tertera tulisan penolakan kenaikan BBM, tarif dasar listrik, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNPB) berdasarkan PP no. 60 tahun 2016.*
Reporter : Ismail Alam