Aksi teror kembali terjadi, kali ini kepada pakar telematika yang membongkar kepalsuan chat antara Habieb Rizieq Shihab dengan Firza Husein.
Wartapilihan.com, Jakarta – Hermansyah, pakar IT alumni ITB, nyaris tewas ditusuk lehernya oleh kelompok misterius di tengah kesiapan dirinya menjadi saksi ahli untuk membela Habib Rizieq Sihab atas kasus “Sexchat” yang dinyatakan palsu oleh Hermansyah.
“Alhamdulillah Hermansyah sudah menjalani operasi hari Minggu, 10 Juli 2017. Yang menarik adalah keluarga dan komunitas alumni ITB memutuskan memindahkan Hermansyah ke Rumah Sakit militer RSPAD, dengan alasan keamanan. Sekali lagi alasan keamanan,” tutur Ketua Dewan Direktur Lembaga Kajian Publik Sabang Merauke Circle (SMC) Syahganda Nainggolan di Jakarta.
Artinya, lanjut aktivis ITB era 80-an ini terjadi adanya pergeseran sikap anak anak ITB terhadap militer. Sejak pergolakan mahasiswa ITB 1978, di mana mahasiswa ITB menolak kembali Suharto berkuasa, saat itu, dan membuat Pledoi Anti Militer “Di Bawah Sepatu LARS”, persepsi mengental pada anak-anak ITB bahwa tentara adalah manusia-manusia otak didengkul, yang hanya angkuh dengan kekuatan fisiknya.
“Namun pilihan memindahkan Hermansyah ke rumah sakit militer, dengan alasan keamanan, menunjukkan bahwa anak anak ITB saat ini menunjukkan rasa hormat dan percaya yang tinggi bagi militer,” kata dia.
Menurutnya, kepercayaan yang tinggi dari anak anak ITB terhadap militer saat ini tentu sejalan dengan peristiwa politik setahun belakangan ini, di mana militer yang hampir tergiring dalam pola pola kekerasan terhadap rakyat jelata, khususnya penggusuran-penggusuran kampung kumuh di Jakarta, berubah menjadi pelindung rakyat.
“Khususnya bagi umat Islam, militer dirasakan menghormati hak hak sipil dalam menyuarakan tuntutan-tuntutan alam koridor demokrasi,” terang Syahganda.
Di luar urusan demokrasi, kata dia, militer juga menunjukkan perasaan yang sama atas persoalan persoalan kedaulatan bangsa dan masalah ketimpangan sosial yang jauh dari cita cita proklamasi. Misalnya, panglima militer memberikan pandangannya menunjukkan kemarahannya atas penghinaan Pancasila oleh militer Australia, menunjukkan bahayanya migrasi China yang dilakukan secara sengaja oleh RRC dan akan menangkalnya dengan cara yang keras.
“Hal ini kita bisa lihat di youtube. menunjukkan Indonesia milik non Indonesia. Hal mana diperlihatkan dalam puisi yang dibacakan Panglima TNI baru-baru ini, bahwa TNI menghormati Ulama. Hal mana ditunjukkan Panglima dalam berbagai kesempatan,” ucapnya.
Dengan bangkitnya kepercayaan rakyat terhadap militer, tentu militer mempunyai kesempatan melalukan kerja kerja strategis mendorong transformasi Bangsa Indonesia keluar dari ancaman negara gagal saat ini.
“Kami berharap anak-anak ITB akan memberikan sinergi dan energinya bagi kemajuan bangsa yang bersifat segera,” tandasnya.
Secara terpisah, Komunitas Alumni Ganesha ITB Maju Bersama mengutuk keras setiap tindakan kekejian, tindakan teror, tindakan kriminal dan percobaan pembunuhan yang dilakukan sekelompok orang kepada Hermansyah.
“Kami menyakini bahwa kejadian yang menimpa saudara kami, Hermansyah tidak luput dari warna dan sikap perjuangan, pilihan perjuangan yang dijalankan oleh Hermansyah. Untuk itu kami dan kita semua berkeyakinan pilihan dan perjuangan menyatakan kebenaran dan kebaikan yang dilakukan Hermansyah tersebut merupakan hak setiap warga negara. Kami Menyuarakan kepada segenap komponen bangsa untuk tetap bersatu dan tak menumpahkan setetes darahpun, walau ada perbedaan pilihan perbedaan garis perjuangan diantara kita semua,” ujar Ketua Komunitas Alumni Ganesha Maju Bersama ITB Akhmad Syarbini.
Selain itu, pihaknya juga meminta kepada segenap Kepolisian Republik Indonesia dan Kapolri untuk sesegera mungkin mengungkap dan menangkap pelaku kriminal, pelaku teroris sesungguhnya seperti ini.
“Kami tidak takut dengan segala aksi-aksi teror dan keji seperti ini dan komunitas alumni ITB akan tetap senantiasa menyuarakan setiap kebenaran dan kebaikan yang kami yakini,” tegas dia.
Syarbini juga memohon doa kepada seluruh alumni ITB dan segenap rakyat Indonesia agar Hermansyah dapat pulih dan sehat seperti sedia kala.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada segenap pihak, para dokter dan pihak rumah sakit, yang telah membantu penanganan kesehatan dan melakukan tindakan darurat atau emergency kepada saudara, abang dan adik kita Hermansyah,” tutupnya.
[Ahmad Zuhdi]