Sinergi Kemanusiaan di Babelan

by

“Belum ada bantuan komplit seperti ini. Ya paling saat awal banjir surut, kami dapat bantuan alat-alat kebersihan untuk bersihkan lumpur,”

Tertatih-tatih Jamain (72) mendorong kursi roda yang ditumpangi sang istri, Rokhayah (77), menuju Musholla Miftahul Jannah, Bekasi, Jumat (17/1) lalu. Pasangan lansia ini hendak berobat secara cuma-cuma. Seribu macam penyakit mereka rasakan menyerbu tubuh. Ini dialami setelah rumah sederhana mereka terendam banjir luapan Kali Cibeer setinggi 50 cm selama beberapa hari pada awal tahun 2020.

“Tensi Bapak tinggi sekali ini, 216/96,” ujar Ketua Tim Medical Rumah Sehat Dewan Da’wah (RSDD), dr Husnul Khuluq, usai memeriksa denyut nadi Jamain.

Dokter Lulu, demikian sapaan akrabnya, lalu membuatkan resep obat penurun tensi darah untuk diminum secara rutin oleh si kakek.

Jamain sendiri mengaku tidak pernah tahu dirinya tengah mengidap hipertensi, sehingga tidak minum obat apa-apa. Yang dia rasa pokoknya pusing.

Lebih parah lagi Rokhayah. Pasca kebanjiran, nenek ini tenggorokannya meradang. Ditambah ambein, juga batuk dan pilek. Oleh Dokter Lulu ia diberi sejumlah jenis obat.

Pasangan Jamain dan Rokhayah hanya dua dari 94 warga Perum Buni Lestari Indah, RT 026/RW 12, Desa Bunibakti, Kecataman Babelan, Bekasi, yang jadi pasien RSDD.

Banjir di wilayah Bekasi, Jawa Barat, yang termasuk paling parah dalam bencana banjir awal 2020, memang sudah surut. Namun, dua pekan pasca-musibah banjir ini menyisakan berbagai persoalan bagi warga. Termasuk penghuni Perum Buni Lestari Indah, yang rata-rata berasal dari kalangan menengah-bawah.

Perumahan ini sempat terisolasi oleh banjir. Bantuan tidak mencukupi dan merata datang di saat paling dibutuhkan. Mungkin lantaran saking jauhnya lokasi perumahan ini, yang mendekati kawasan Pantai Marunda.

Tergerak untuk meringankan persoalan warga terdampak banjir, Islamic Center eLKISI Mojokerto Jawa Timur bersama sejumlah lembaga menggelar bakti sosial di Perumahan Buni Lestari Indah, RT 27 RW 12, Babelan, Kabupaten Bekasi, Jumat (17/1). 

eLKISI yang dirintis dan dipimpin KH Fathur Rohman, selama ini memang tidak tinggal diam pada musibah besar di Tanah Air, bahkan juga yang menimpa umat Muslim di Palestina, Myanmar, Bangladesh, dan lain-lain.

Dalam bakti sosial di Babelan, eLKISI Mojokerto bersinergi dengan beberapa lembaga seperti Laznas Dewan Da’wah, PT Ormed, Ummat TV Peduli, serta Rumah Sehat Dewan Da’wah. Orkestra sinergi kemanusiaan ini dikomandoi Nurbowo, Ketua Umum Aksi Relawan Mandiri Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (ARM HA-IPB).

Dokter Lulu membenarkan, salah satu persoalan urgen pasca-banjir adalah kesehatan warga terdampak.

“Itu sebabnya, diantara kegiatan kami adalah pelayanan kesehatan gratis. Hal ini penting, mengingat ada sejumlah penyakit yang rentan muncul selepas banjir, seperti penyakit kulit, diare, Ispa, leptospirosis akibat urine tikus, dan lain-lain,” papar Dokter Lulu.

Selain layanan kesehatan gratis, sinergi program berbagai lembaga ini juga memberi bantuan mesin pompa untuk mushala Miftahul Jannah. Mushala ini jadi tempat layanan kesehatan gratis. 

“Kami juga memberi bantuan bingkisan bahan dapur untuk 150 keluarga dan 200 bingkisan susu-snack untuk anak-anak setempat,” imbuh Nurbowo mewakili Relawan eLKISI.

Ketua Rukun Tetangga Firman Antoni menyambut baik kegiatan yang diselenggarkan di wilayahnya. Menurut dia, bantuan seperti ini sangat dibutuhkan warga. 

“Belum ada bantuan komplit seperti ini. Ya paling saat awal banjir surut, kami dapat bantuan alat-alat kebersihan untuk bersihkan lumpur,” jelas Anton.

Anton menuturkan, banjir yang melanda pada awal tahun 2020 ini merendam seluruh rumah warga. Sejumlah warga ada yang memilih mengungsi.

“Banyak warga yang mengungsi dengan menumpang perahu karet tim SAR. Wilayah kami ini saat banjir sempat terisolir. Untuk menuju tempat aman, kami harus dievakuasi pakai perahu karet melewati beberapa perumahan yang juga terkena banjir,” kata Anton.

“Kepada Tim eLKISI dan lain-lain, saya ucapkan terima kasih. Terutama atas bantuan layanan kesehatan yang sangat dibutuhkan warga kami,” tutur Kades Buni Bakti, Sidi Sumardi.

Direktur RSDD M Said mengatakan bahwa kedatangan Tim RSDD bukan untuk memberikan kesembuhan. Sebab, hanya Allah yang memiliki perogratif untuk menyembuhkan.

“Kami datang bukan untuk memberikan kesembuhan, tapi Allahlah yang memberikan kesembuhan. Dengan rasa ketaqwaan, semoga Allah selalu memberikan kesehatan pada kita,” tuturnya.

Atas musibah banjir ini, Ustadz Said berpesan  untuk disikapi dengan bijaksana dan penuh keimanan.

“Allah pasti akan memberikan gantinya yang lebih baik. Sudah semestinya jika Allah berikan musibah, kita sikapi dengan keimanan. Semoga Allah senantiasa melimpahkan berkah-Nya,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *