Aksi Cepat Tanggap (ACT) terus beraksi membantu para pengungsi Rohingya yang kini jumlahnya jutaan di Bangladesh. Tidak hanya sandang, pangan dan papan, masjid-masjid dan pengeras suara (toa) akan dibangun dalam rangka kuatkan akidah.
Wartapilihan.com, Jakarta – Lukman Azis Kurniawan selaku manager Komunikasi ACT menjelaskan, hingga saat ini bantuan dari ACT kepada para pengungsi tidak surut dan putus. Untuk saat ini, ACT sedang berupaya membangun 100 masjid dilengkapi 1.000 toa di hampir seluruh area pengungsian.
“Diharapkan dalam waktu dua bulan akan jadi. Maka dari itu, diharapkan partisipasi dari masyarakat,” papar Lukman, kepada Warta Pilihan, Kamis, (19/10/2017).
Lukman mengungkapkan, ACT mencoba untuk meminimalisir adanya pengurangan akidah para pengungsi dengan mengumandangkan adzan ke seluruh penjuru pengungsian. Pasalnya, ia mengatakan, banyak pihak misionaris yang berupaya menghilangkan akidah umat Islam Rohingya.
Segala konstruksi bangunan, juga kontraktor direncanakan akan dibeli dari bangsa Bangladesh. “Kami (ACT) diterima oleh Bangladesh, karena kami menggerakkan perekonomian mereka,” papar dia.
Tidak hanya tukang konstruksi dan juga alat bangunan, bahkan dari pangan berupa beras hingga jasa dokter juga direkrut oleh ACT sebagai strategi agar diterima. “Jadi kami dapat mengangkat derajat orang-orang yang miskin juga di Bangladesh,” pungkasnya.
Lukman berharap, pembangunan masjid ini dapat berlangsung dengan lancar, maka dari itu ACT bekerjasama dengan Global Wakaf Indonesia membutuhkan dukungan dari umat. “Kami membutuhkan dukungan umat dari Indonesia. Semoga segera terlaksana,” tandas Lukman.
Untuk diketahui, tim-tim relawan dari ACT tidak pernah putus dalam menjaga dan mengawal jalannya kebutuhan-kebutuhan di camp. Hampir 30 orang relawan dikirim setiap 2 Minggu sekali untuk terus mendampingi para masyarakat Rohingya yang kini berstatus pengungsi di Bangladesh.
Eveline Ramadhini