Sekolah Islam yang terbaik adalah sekolah Islam yang beradab. Beradab di sini artinya tersusun. Mendahulukan atau mengutamakan pendidikan dan pembelajaran yang fardhu ‘ain dari pada yang fardhu kifayah ataupun yang mubah-mubah.
Wartapilihan.com, Depok-– Dengan kata lain sekolah beradab adalah sekolah mendahulukan hal yang paling mendasar, dan yang menjadi titik sentral dari yang fardhu ‘ain itu sendiri, yaitu masalah aqidah dan akhlaqul karimah.
Apa sebabnya aqidah digandeng dengan akhlaqkul karimah ?
Karena orang yang menguasai ilmu aqidah dan dia beriman tauhid, tapi tidak berakhlaqul karimah tidaklah sempurna pencapaiannya ilmunya bagi masyarakat dan di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Inilah yang didakwahkan, diuswahkan dan diqudwahkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam selama 13 tahun setelah bi’tsah, sebelum datangnya perintah shalat yang menjadi tiang ad diinul Islam.
Adapun masalah ubudiyah, siyasah syar’iyah ( politik ) dan tatacara atau etika bermasyarakat memang merupakan yang utama juga, namun kedudukannya adalah nomer dua dalam penetapan, pemahaman dan pelaksanaan kewajiban dalam ad diinul Islam.
Setelah menekankan pendidikan dan pembelajaran yang bersifat fardhu ‘ain tersebut, sekolah Islam barulah kemudian memberikan pendidikan dan pembelajaran yang bersifat fardu kifayah dan yang mubah-mubah, yang mana orang sekarang menyebutnya dengan nama sains, teknologi, budaya atau seni dan olah raga.
Seorang muslim yang ahli matematika dan ahli fisika semacam dokter, insinyur atau astronom, atau seorang seniman yang maestro atau budayawan yang hebat dan ternama, tak ada gunanya sampai aqidahnya lurus, ibadahnya benar serta berakhlaq mulia.
Seorang ilmuan yang aqidahnya rusak, ibadahnya tak karuan, ditambah tidak berahlaqul karimah, sangat mungkin akan menjadi intekektual yang jahat.
Karena pencapaian ilmu niatnya hanya bertujuan duniawi yang akhirnya sekedar merupakan kegenitan intelektual semata.
Jadi, prinsip dari sekolah Islam yang beradab adalah sekolah Islam yang beraqidah lurus, berubudiyah yang benar ( nyunnah ), berilmu ( saintis ) yang maslahat untuk manusia dan berakhlaq ( beretika ) dalam bersosialisasi.
( iwan hasanul akmal )