Rumah Tangga di Era Medsos

by

Wartapilihan.com, Jakarta – Media sosial merupakan sarana yang di satu sisi memudahkan manusia saling berkomunikasi dari berbagai belahan tempat terjauh sekalipun. Namun, ternyata di sisi lain dapat menjadi salah satu permasalahan bagi hubungan antar suami-istri.

Di negara Amerika, media sosial terbukti memiliki peran penting dalam peningkatan kasus perceraian sejak tahun 2005; sekitar 81% pengacara perceraian mengakui penyebabnya merupakan media sosial.

Sedangkan di Cina, 9 dari 10 orang bercerai yang dipicu oleh media sosial juga. Di Malaysia sendiri yang digadang sebagai negara yang religius, rupanya tingkat perceraiannya juga tinggi. Malaysia yang memiliki 30 juta penduduk, dalam sehari terjadi 156 kasus perceraian akibat medsos.

Bagaimana dengan di Indonesia yang berpenduduk 254 juta? Tidak ada data pasti, mengingat luasnya negara Indonesia. Namun kita bisa menengok kasusnya pada Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur. Seperti yang dilansir Kompas.com, pengadilan agama mencatat pada tahun 2016 perceraian meningkat 15%  pada angka 1.535 kasus karena permasalahan media sosial; jumlah yang meningkat dibanding tahun 2015 sebesar 1.460 kasus. Pada setiap jam, terjadi 4 perceraian di Indonesia. Dari data tersebut dapat dilihat, perceraian akibat penggunaan media sosial ternyata terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Menurut Prof Ibnu Hamad, Guru Besar Komunikasi Universitas Indonesia, hal tersebut gawat. Pasalnya, meski media sosial memiliki pengaruh yang kuat, rupanya bukan terletak pada media sosialnya, melainkan permasalahan komunikasi antar suami-istri. “Inti persoalannya ada pada ketertutupan antara suami isteri. Jika mereka merahasiakan posting an yang mereka terima / dikirimkan khususnya yang menyentuh wilayah keluarga mereka,  maka akan timbul persoalan,” ujar Prof Ibnu Hamad kepada Warta Pilihan, hari ini (10/5).

Menurutnya, transparansi antara suami istri dalam membicarakan topik-topik yang diterima di media sosial akan memperkuat kepercayaan, meski yang dibahas merupakan topik-topik yang sensitif. “Semakin sering membuka (mendiskusikannya) postingan secara bersama akan menumbuhkan saling kepercayaan,” ujarnya.

Meski faktor ekonomi masih mendominasi dalam penyebab perceraian, namun faktor ekonomi bagi keluarga yang cukup mampu, menurut Prof Ibnu hanyalah alasan. “Masalah yang sebenarnya adalah ‘ada dusta di antara Keduanya atau salah satu dari mereka,” lanjut Dosen Komunikasi UI ini.

“Dalam konteks rumah tangga, gunakan postingan medsos untuk bahan diskusi, baik antara suami-istri dan juga anggota keluarga lainnya,” tandasnya.
Reporter: Eveline Ramadhini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *