Ratusan Warga Palestina di Penjara Israel, Mogok Makan

by
Marwan Barghouti. Foto: AFP

Wartapilihan.com, Israel – Ratusan warga Palestina di penjara-penjara Israel melancarkan aksi mogok makan, Senin (17/4), menyusul seruan dari pemimpin dan tahanan terkemuka, Marwan Barghouti. Gerakan ini bisa menandai tantangan serius untuk pemerintah Israel jika berkelanjutan.

Aksi mogok makan itu dilakukan sehubungan dengan Hari Tahanan Palestina. Selain itu juga terjadi menjelang 50 tahun sejak Perang Enam Hari 1967 dan awal pendudukan Israel.

Juru bicara layanan penjara Israel, Assaf Librati, mengatakan bahwa mogok makan akan dihukum dan ia menambahkan bahwa Barghouti telah dipindahkan dari penjara Hadarim ke penjara Jalami, dekat Haifa, sekitar 48 kilometer (30 mil) di utara.

Qaddura Fares, kepala Klub Tahanan Palestina yang melacak kesejahteraan warga Palestina di penjara-penjara Israel, mengatakan bahwa Barghouti telah ditempatkan di sel isolasi, namun Librati tidak mengkonfirmasi hal itu.

Kelaparan pemogokan oleh para tahanan Palestina terjadi secara teratur, namun jarang terjadi dalam skala besar.

Protes juga diadakan di kota-kota Palestina sehubungan dengan Hari Tahanan, termasuk satu di Betlehem yang menyebabkan bentrokan dengan pasukan Israel.

Seruan Barghouti untuk aksi pemogokan semakin memperberat hukuman seumur hidupnya atas perannya dalam aksi intifadah Palestina kedua.

Ia populer di kalangan warga Palestina dengan jajak pendapat yang menunjukkan bahwa ia bisa memenangkan kepresidenan Palestina.

Grafiti yang memperlihatkan gambar ikon dari tangan diborgol yang dinaikkan di atas kepalanya sambil berkedip sebagai tanda perdamaian saat sedang dibawa pergi oleh pemerintah Israel dapat dilihat di Tepi Barat.

“Puluhan tahun pengalaman telah membuktikan bahwa sistem tidak manusiawi Israel dengan penjajahan kolonial dan militer bertujuan untuk mematahkan semangat tahanan dari bangsa mereka berasal, dengan menimbulkan penderitaan pada tubuh mereka, memisahkan mereka dari keluarga dan komunitas mereka, menggunakan langkah-langkah yang memalukan untuk memaksa penaklukan,” tulis Barghouti di New York Times.

“Meskipun mereka melakukan perlakuan tersebut, kita tidak akan menyerah untuk itu.”

Issa Qaraqe, kepala urusan tahanan untuk Otoritas Palestina, mengatakan bahwa “sekitar 1.300 tahanan Palestina” mengikuti aksi mogok makan dan jumlahnya bisa meningkat.

Sementara itu, Klub Tahanan Palestina  mengatakan ada 1.500 tahanan yang ikut aksi mogok makan.

Tindakan Disiplin

Librati mengatakan bahwa sekitar 1.100 tahanan di beberapa penjara telah mengumumkan niat mereka untuk terus melakukan aksi mogok makan.

“Layanan penjara  telah mulai mengambil tindakan disiplin terhadap pelaku aksi dan sejumlah tahanan telah dipindahkan untuk memisahkan pelaku aksi,” katanya.

“Hal ini menekankan bahwa (layanan penjara) tidak bernegosiasi dengan tahanan.”

Sekitar 6.500 warga Palestina saat ini ditahan oleh Israel untuk berbagai pelanggaran dan kejahatan yang dituduhkan.

Presiden Palestina Mahmud Abbas, dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita resmi WAFA, “Menyerukan masyarakat internasional untuk menyelamatkan nyawa para tahanan Palestina di penjara-penjara Israel”.

Istri Barghouti, Fadwa, mengatakan kepada AFP  bahwa saat demonstrasi di Ramallah, tuntutan para tahanan sejalan dengan ‘hukum internasional dan diakui sebagai bagian dari hak asasi manusia’.

Mogok makan skala besar terakhir terjadi pada bulan Februari tahun 2013, ketika 3.000 orang Palestina menolak untuk makan selama satu hari sebagai protes atas kematian sesama tahanan.

Israel mengatakan bahwa mereka harus waspada untuk mencegah kekerasan, terutama setelah gelombang pisau, senjata, dan serangan mobil yang meletus pada Oktober 2015.

Insiden tersebut telah mereda dalam beberapa bulan terakhir.

Sementara banyak warga Palestina melihat Barghouti sebagai pahlawan, Israel menganggapnya sebagai pemberontak karena serangan bunuh diri berdarah intifadah kedua.

6.500 Orang Dipenjara

Untuk Palestina, penjara telah menjadi simbol gamblang tentang pendudukan Israel.

Mereka yang melakukan aksi mogok makan telah mengeluarkan daftar tuntutan, termasuk akses terhadap ponsel, diperpanjang hak mengunjungi, dan perawatan medis yang lebih baik.

Radio publik Israel melaporkan bahwa Menteri Keamanan Publik, Gilad Erdan, telah memerintahkan unit intervensi untuk bersiaga dan rumah sakit lapangan yang akan dibentuk di luar sebuah penjara untuk menghindari tahanan dirawat di rumah sakit sipil.

Beberapa analis Israel telah berusaha untuk menyoroti persaingan antara Barghouti dan Abbas dalam Partai Fatah, mereka yang menunjukkan seruannya untuk mogok makan juga terkait dengan politik internal.

Abbas tidak menyebutkan Barghouti dalam keterangannya di WAFA.

Dari 6.500 tahanan Palestina, 62 orang adalah perempuan dan 300 orang adalah anak di bawah umur. Sebanyak 500 orang ditahan di bawah penahanan administratif yang memungkinkan untuk dipenjara tanpa tuduhan atau pengadilan.

Tiga belas anggota parlemen Palestina juga berada di antara para tahanan.

Upaya perdamaian Israel-Palestina telah terhenti sejak inisiatif pimpinan Amerika Serikat runtuh tiga tahun lalu. Demikian diwartakan AFP. |

Reporter: Moedja Adzim

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *