Di samping banyaknya proyek infrastruktur yang terancam mangkrak karena kesulitan dana, pemerintah mewacanakan pemindahan Ibukota.
Wartapilihan.com, Jakarta – Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon mengomentari soal wacana pemindahan Ibukota Jakarta ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Pasalnya, wacana pemindahan Ibukota tersebut juga melibatkan dana swasta.
“Saya kira kalau Ibukota apalagi dengan bangunan utama adalah pemerintah seharusnya negara yang membuat bukan swasta. Jadi kalau swasta bisa-bisa negara atau pemerintah menyewa lahan pihak swasta dan itu akan sangat mengganggu, akan tergantung konflik kepentingan dan segalanya,” ujar Fadli Zon usai memimpin rapat paripurna (Rapur) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (6/7).
Menurutnya, pihak swasta bisa dilibatkan ketika sebuah bangunan sudah jadi. Sebab, dibutuhkan waktu cukup lama, bisa sampai belasan tahun bahkan puluhan tahun untuk menjadi kota yang mandiri.
“Saya sudah lihat di Brazil dulu Ibukotanya Rio de Janiero, kemudian dipindahkan ke Brazilia City prosesnya cukup lama dan mereka kantornya berdekatan semuanya, bisa dicapai dengan jalan kaki dan itu direncanakan secara matang,” tutur Wakil Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.
Lebih lanjut, wacana pemindahan Ibukota DKI Jakarta, jelas Fadli, sudah direncakan sejak masa Presiden Soekarno. Fadli menilai, pemindahan Ibukota tersebut harus melihat urgensitas di masyarakat.
“Sekarang ini urgensi yang ada di masyarakat seperti harga makin mahal, petani makin susah, kok ini malah mikirin Ibukota dan ini tidak nyambung antara apa yang dibutuhkan dengan apa yang mau dilakukan,” imbuh Fadli.
Selain itu, dari segi infrastruktur fisik belum lagi yang bersifat substansial, meskipun secara ide dia setuju tetapi memerlukan jangka panjang. Menurutnya, kondisi keuangan negara saat ini tidak memungkinkan, kemudian juga kenapa tidak memilih di Megapolitan seperti Bogor, Sukabumi dan sekitarnya.
“Jadi menurut saya wacana ide yang belum matang itu tidak produktif, kaya tidak ada rencana yang serba terencana. Mungkin jangka panjang tidak masalah, memang Jakarta ini sudah crowded (ramai) sekali dan perpindahan Ibukota harus negaralah yang menyiapkan,” pungkasnya.
[Ahmad Zuhdi]