Para psikiater yang berupa ahli kesehatan mental mengingatkan, Trump yang merupakan Presiden Amerika Serikat memiliki ketidakstabilan psikologis; ketidakstabilan tersebut berbahaya bagi negara Amerika, maupun bagi bangsa lainnya.
Wartapilihan.com, Jakarta –Bandy X Lee, seorang ahli kesehatan mental menjelaskan, ia bersama 27 psikiater lainnya mengkhawatirkan masalah Trump, yakni tentang ketidakstabilan dirinya yang dapat berbahaya bagi dunia.
Editor buku ‘The Dangerous Case of Donald Trump: 27 Psychiatrists and Mental Health Experts Assess a President’ ini menjelaskan, kekerasan yang dilakukan Trump adalah hal yang tidak biasa. Pasalnya, Trump merupakan orang sekelas Presiden, orang nomor satu di Amerika.
“Sebagai psikiater forensik seperti saya, yang pasiennya kebanyakan adalah pelanggar kekerasan, itu biasa. Namun sangat tidak biasa menemukan orang seperti itu di kantor Presiden AS, hal ini belum pernah terjadi sebelumnya,” ujarnya, seperti diungkap NBC News, baru-baru ini.
Ia menjelaskan, ketidakstabilan itu terlihat dari kekerasan yang digunakan olehnya untuk mengatasi permasalahan, juga perilaku yang tidak dapat diprediksi.
“Karakteristik ini menempatkan negara kita dan dunia dengan risiko bahaya yang ekstrem,” tutur Lee.
Karena itu, psikiater forensik di Yale School of Medicine ini menghimbau pada masyarakat dan anggota parlemen negara ini untuk segera melakukan evaluasi mendesak terhadap presiden.
“Kami sedang dalam proses mengembangkan panel pakar terpisah namun independen, yang mampu memenuhi dan melaksanakan semua standar perawatan medis,” pungkasnya.
Ia menerangkan, sifat temperamen yang mewarnai diri Trump akan berpeluang merusak dan membunuh banyak orang, terlebih dapat mematikan dirinya sendiri.
“Manusia sesungguhnya adalah spesies yang mudah beradaptasi. Namun, ketika mekanismenya kacau dan mencapai keadaan gangguan mental, maka kapasitas untuk bervariasi dan bersosial akan berkurang,”
“Terjadi ketidakteraturan pikiran, yang ini sama bahayanya dengan penyakit fisik gagal jantung atau kanker ganas,” imbuhnya.
Di sini, ia menerangkan, Trump telah menunjukkan tanda-tanda kerusakan dan kecacatan psikologis, ditandai dengan ketidakmampuan mengatasi kritik dasar atau berita yang tidak menyenangkan.
“Indikasinya sangat jelas, Trump telah melampaui ambang batas biasa, agresivitas verbal tinggi, membual tentang kekerasan seksual, menghasut kekerasan di tempat lain, daya tarik pada kekerasan dan senjata ampuh, serta ujaran ejekan negara-negara yang bermusuhan dengan tenaga nuklir,” tegas Lee.
Eveline Ramadhini