Wartapilihan.com, Jakarta – Saat ini banyak orang mencari informasi, beralih dari media cetak ke media jaringan (online). Perubahan ini, menurut Prof. Ibnu Hamad, merupakan hal yang wajar dan sementara saja. Pasalnya, di tengah merebaknya dunia berita yang disajikan secara online, perilaku hoax juga sangat meningkat. Penyebaran berita secara palsu di berbagai media sosial menyebabkan kepercayaan publik secara perlahan menurun terhadap media online.
“Sekarang eranya media sosial memang. Media online saja sudah mulai keteteran apalagi media cetak. Tapi itu rupanya sementara saja. Dengan adanya perilaku hoax di media sosial, orang (akan) tetap mengandalkan media online terutama yang berbadan hukum,” ujar Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia ini kepada Warta Pilihan (18/1).
Menurutnya, suatu media jika ada media cetak dan ada juga media dalam jaringan, maka media tersebut dapat menjadi alat klarifikasi informasi yang signifikan. Pasalnya, terdapat tradisi dari cara kerja media cetak, yakni cara kerja jurnalistik yang pada dasarnya mengutamakan cek dan ricek yang masih berlangsung dengan baik.
Di era media sosial ini, Ibnu Hamad menjelaskan bahwa karena adanya perubahan dari media koran kertas menjadi koran dalam jaringan, hal ini dapat berdampak kepada konsumen yang memiliki satu kebutuhan, yaitu kebutuhan tentang kebenaran.
“Semakin banjir informasi, orang semakin membutuhkan kebenaran. Salah satunya adalah faktualitas. Apakah informasi yang beredar itu benar-benar terjadi? Ya, itu tadi. Akhirnya orang-orang melakukan klarifikasi melalui saluran komunikasi yang secara tradisional sudah mapan, seperti koran dan media online,” tambahnya.
Dengan kata lain, keberadaan koran kertas yang sudah eksis sejak dulu sebenarnya tetap dijadikan acuan utama bagi para pembaca untuk mencari kebenaran yang absah tentang suatu berita atau perkara yang terjadi. Sehingga ia berpendapat bahwa era dijital yang sekarang sedang merebak ini hanya sementara karena kredibilitasnya belum tentu dapat dipercaya.
Dalam hal ini, menurut Ibnu Hamad, yang terpenting adalah menjadi konsumen informasi yang kritis sehingga mengetahui kebenarannya.
“Yang terpenting sekarang di era banjir informasi adalah menjadi konsumen informasi yang kritis. Setiap informasi yang kita terima kita timbang dengan matang, dilakukan cross check dengan sumber-sumber lain,”papar Ibnu. |
Reporter : Eveline Ramadhini