Perkuat Ketahanan Keluarga

by
Ketua BKMT Kota Bekasi Ustazah Atifah Hasan (kiri), dan Pendiri Jakarta Islamic School Mam Fifi Jubilea Proklawati (kedua dari kiri). Foto: Istimewa.

Ketahanan keluarga adalah konsep dalam menjaga kehidupan rumah tangga islami dari nilai-nilai liberalisasi dan sekuler yang dapat mengancam eksistensi keluarga tersebut dalam mengamalkan nilai-nilai yang islami.

Wartapilihan.com, Jakarta — Dalam Islam keluarga merupakan tumpuan yang utama dan pertama dalam mempersiapkan generasi penerus peradaban. Dan ibu adalah pendidik pertama dan utama bagi seorang anak.

Setiap individu yang berkeluarga pasti mendambakan keluarga yang sakinah. Keluarga sakinah adalah keluarga yang mampu memberikan ketenangan, ketentraman dan kesejukan yang dilandasi oleh iman dan taqwa, serta dapat menjalankan syariat Islam dengan sebaik-baiknya.

Setiap keluarga muslim berkewajiban memperkuat ketahanan keluarganya masing-masing. Allah berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman ! peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan“ (at-Tahrim : 6).

Wakil Ketua Umum Aliansi Perempuan Peduli Indonesia (Alppind) Fifi Jubilea Proklawati menekankan pentingnya membangun ketahanan keluarga untuk membentengi anak muda dari pergaulan bebas.

“Yang penting sebenarnya bagaimana caranya agar menjaga anak-anak kita dari pergaulan bebas karena emaknya nggak jagain. Pergaulan bebas sejak dulu sudah ada, karena hampir semua orang menginginkan kebebasan,” ujar Fifi di Jakarta, Ahad.

Pendiri Jakarta Islamic School ini menyampaikan salah satu solusi dalam mengatasi masalah pergaulan bebas adalah dengan menciptakan kenyamanan di rumah sehingga anak-anak tidak terpengaruh oleh hal negatif di luar.

“Bagaimana kita sebagai ibu-ibu menciptakan kenyamanan di rumah sehingga anak-anak kembali ke rumah, bukan justru mendapatkan kenyamanan di luar rumah,” ungkapnya.

Fifi menyarankan kepada para ayah dan ibu dapat membentengi akhlak anak-anak mereka agar mampu menjadi contoh yang baik bagi masyarakat karena keluarga adalah garis pertama yang mampu melindungi mereka dari segala macam bentuk kenakalan remaja.

“Jadi sebenarnya yang penting kita dapat menjaga anak-anak kita dari dampak negatif tersebut, kembali ke rumah, itulah pentingnya ketahanan keluarga di rumah,” tandasnya.

Sementara, Ketua Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Kota Bekasi, Ustadzah Atifah Hasan berharap para Ustazah dengan majelis taklimnya menjadi benteng awal untuk menangkal perzinahan. Ia menilai pergaulan bebas anak remaja semakin mengkhawatirkan. Karena itu, pihaknya menggelar seminar bersama 500 Ustazah dari wilayah Jakarta dan Bekasi sebagai pemantapan bekal di masyarakat.

“Salah satu bidang di Alppind adalah pertahanan keluarga. Yaitu dengan membentuk keluarga sakinah mawaddah wa rahmah. Kita antisipasi juga di sekeliling (masyarakat) hal-hal yang akan merusak moral generasi masa depan,” ujar dia.

Menurutnya, pangkal dari ketahanan keluarga adalah para ibu. Sebab, bukan hanya orang dewasa, pergaulan bebas kini sudah menjalar ke siswa SMA, SMP bahkan SD. Hal itu diakibatkan dari merebaknya tayangan berbau pornografi di media televisi nasional.

“Kami sangat menghimbau kepada Ustazah, pimpinan Majelis Ta’lim, bahwa materi yang disampaikan bukan sekedar usul (hal prinsip), tapi kita pelajari fiqih dan tafsir ayat-ayat yang menjelaskan adab seorang anak dan orang tua,” saran Ustazah Atifah.

Menurut dia, demoralisasi terjadi di berbagai lapisan. Karena itu, ia menghimbau orang tua, pendidik dan tokoh memberikan tauladan baik. “Ada istilah keteladanan lebih berarti daripada seribu kata-kata. Dan Rasulullah dengan teladan yang baik diutus melainkan untuk memperbaiki akhlak,” pungkasnya.

Ahmad Zuhdi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *