Wartapilihan.com, New York – Pendukung imigran dan pengungsi mengecam Gedung Putih, Rabu (25/1), yang berencana untuk menghentikan sementara penerimaan pengungsi dan menangguhkan visa untuk orang-orang dari tujuh negara Timur Tengah dan Afrika Utara, mereka menargetkan Muslim dan akan membuat Amerika lebih aman.
Sebuah rancangan perintah eksekutif, yang dilihat oleh Reuters, Trump diharapkan untuk menandatanganinya dalam beberapa hari mendatang dan akan memblokir masuknya pengungsi Suriah yang dilanda perang dan menangguhkan masuknya setiap imigran dari Timur Tengah dan Afrika Utara, seprerti Suriah, Sudan, Somalia, Irak, Iran, Libya, dan Yaman. Sementara itu, aturan permanen tengah ditelaah lebih lanjut.
Tujuan pemerintah adalah untuk mencegah kekerasan yang dilakukan Islamis di Amerika Serikat. Namun, para kritikus mengatakan, Amerika mempunyai reputasi tindakan yang ramah bagi semua imigran dari berbagai tempat.
“Presiden perlu mengetahui bahwa ia jelas sangat bodoh untuk membuat permusuhan di beberapa hari pertamanya. Ini akan mengobarkan kekerasan terhadap orang Amerika di seluruh dunia,” kata Seth Kaper-Dale, seperti dilansir Reuters (26/1), seorang pendeta di Gereja Ferormed Highland Park, New Jersey, yang katanya membantu memukimkan 28 pengungsi dan keluarga pencari suaka di negara itu pada tahun lalu.
Sebelum kemenangannya pada pemilihan pada 8 November 2016 lalu, Trump, seorang republikan, berjanji untuk berhenti mengambil pengungsi dari Suriah dan imigran dari negara-negara yang dianggap menimbulkan risiko terorisme.
“Muslim, kami percaya, adalah satu-satunya target dari perintah ini,” kata Nihad Awad, Direktur Eksekutif Council on American-Islamic Relations, sebuah kelompok hak-hak sipil Muslim.
“Perintah ini menegaskan Islamophobia yang mengganggu dan proposal kebijakan yang dilakukan selama kampanye presiden,” kata Awad dalam konferensi pers di Washington (25/1).
Selama kampanye, Trump mengusulkan larangan untuk semua umat Islam memasuki negara tersebut, sesuatu yang hampir pasti akan menghadapi tantangan hukum untuk diskriminasi atas dasar agama. Ia kemudian mengubah sikapnya untuk menargetkan negara-negara yang dikenal sebagai sumber terorisme.
Ratusan pengunjuk rasa berkumpul di Wahington Square Park, Kota New York, sambil meneriakkan, “Katakan dengan lantang, katakan dengan jelas, pengungsi di sini untuk tinggal.” Mereka juga mengecam pemerintahan Trump sebagai “terlalu laki-laki, terlalu pucat, dan terlalu mengada-ada”.
“Kami menolak kebijakan yang berpaling dari mereka yang menderita,” kata perwakilan dari Partai Demokrat di Kota New York, Nydia Valazquez, kepada pengunjuk rasa. | Sumber: Reuters
Reporter: Moedja Adzim