Wartapilihan.com, Amerika – Pejabat tinggi kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Senin (24/4) meminta negara-negara Teluk untuk membantu mencegah kelaparan massal di Yaman, negara yang sudah dua tahun mengalami perang yang menyebabkan jutaan orang berisiko kelaparan.
Stephen O’Brien, Koordinator Bantuan Darurat PBB, berbicara dalam sebuah wawancara sehari menjelang sebuah konferensi besar ketika PBB sedang mencari dana 2,1 miliar dollar untuk Yaman tahun ini.
Badan dunia hanya menerima 15 persen terhadap daya tarik konferensi tersebut, dan tidak satupun dari negara-negara regional yang mengirim bantuan menurut catatan PBB.
Yaman terhuyung-huyung karena konflik antara pemberontak Houthi yang selaras dengan Iran melawan koalisi yang didukung oleh Barat yang dipimpin Saudi dan telah melakukan serangan udara hampir setiap hari. Sedikitnya 10.000 orang terbunuh dalam pertempuran tersebut.
O’Brien mengatakan bahwa sekitar 17 juta dari 26 juta orang di Yaman kekurangan makanan dan setidaknya tiga juta anak-anak yang kekurangan gizi berada dalam “bahaya berat”.
“Ini dengan cepat menjadi bencana kemanusiaan terburuk di dunia,” katanya kepada Reuters (24/4).
“Saya akan mendesak daerah ini (Teluk) untuk maju mendukung orang-orang Yaman yang terjebak dalam konflik ini.”
Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mengumumkan kelaparan di beberapa bagian di Sudan Selatan dan memperingatkan adanya bencana kelaparan di Somalia, Sudan Selatan, dan Yaman.
Oxfam meminta negara-negara donor untuk meningkatkan bantuan untuk menyelamatkan nyawa daripada memberikan senjata yang dapat memicu konflik yang mendalam.
Badan bantuan Inggris tersebut juga mengatakan bahwa masyarakat internasional harus mengirim pesan yang jelas bahwa sebuah serangan koalisi terhadap Hodeidah, titik masuk strategis Laut Merah untuk sekitar 70 persen impor makanan Yaman “sama sekali tidak dapat diterima”. I
Reporter: Moedja Adzim