Wartapilihan.com, Jakarta – Meskipun diguyur hujan, massa aksi dari elemen umat Islam tetap menyuarakan tuntutan untuk memenjarakan terdakwa Ahok karena kasus penistaan agama.
“Banyak yang menawarkan bayaran kepada saya untuk mendukung Paslon nomor 2, saya katakan tidak! Kita sudah bersyukur atas nikmat yang Allah berikan, kalo kita hitung-hitungan sama Allah, kelar hidup loe,” ujar Irmawati salah satu perwakilan massa aksi di atas Mobil Komando saat sidang kasus penistaan agama berlangsung di Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta, pada Selasa (4/4).
Ia mengutip pernyataan Dr. Zakir Naik yang mengatakan, umat Islam yang tidak percaya sama Q.S Al Maidah ayat 51, maka firman Allah itu tidak ditujukan kepada mereka.
“Tidak percaya sama Al Maidah 51, berarti buat mereka yang tidak percaya sama Al Qur’an, tidak patuh sama perintah Allah dan siap-siap menerima azab karena sudah ingkar sama kitab sucinya sendiri,” terangnya.
Aktivis muslimah ini mengingatkan massa aksi tentang taqwa dan kategori munafik dalam konteks memilih pemimpin.
“Allah menjelaskan kepada kita semua, ada dua golongan yang disebutkan dalam Al Qur’an. Pertama golongan muttaqin, kedua munafiqin. Kita bagian muttaqin atau munafiqin? Tidak ada pemimpin muslim yang disusahkan, ketika Allah sudah menghendaki kebaikan, tidak ada yang tidak mungkin,” tandasnya.
Terakhir, ia berharap, kasus kriminalisasi dan makarisasi terhadap ulama tidak lagi terjadi, terlebih dalam menyuarakan kebenaran dan aspirasi ummat.
“Kita semua jangan lupa agar kriminalisasi terhadap ulama dihentikan, kita tahu Allah Maha membolak-balikan hati manusia dan Allah akan memberikan yang terbaik untuk hamba-hamba-Nya,” tutupnya.
Ketika tiba waktu Ashar, massa aksi shalat berjamaah di depan Mobil Komando dengan guyuran hujan sangat deras. |
Reporter: Ahmad Zuhdi