Hari kedua masuk sekolah membuat anak membutuhkan berbagai barang, salah satunya tas sekolah. Tas sekolah yang isiannya terlalu memberatkan dapat menyebabkan anak menjadi cedera pada masa pertumbuhannya; yaitu nyeri pada punggung, leher dan masalah pada otot.
Wartapilihan.com, Jakarta — Hal tersebut disampaikan Dr Daniel A Nugroho, AMF, fisioterapis dari Klinik Eastwest Physiotherapy & Rehabilitation.
Daniel menjelaskan, jika anak terlalu sering memikul beban yang terlalu berat akan berbahaya bagi struktur tubuhnya nanti.
“Usia anak SD merupakan usia saat tubuhnya masih berkembang dan tumbuh. Jika terjadi sesuatu yang bisa mengganggu proses pertumbuhannya, efeknya baru akan terasa setelah anak dewasa atau mulai memasuki usia 17 tahun ke atas,” tutur Daniel, berdasarkan laman parenting.com, Rabu, (18/7/2018).
Maka dari itu, disarankan agar menggunakan tas jenis ransel untuk anak, terlepas dari motif dan warnanya yang lucu.
Hal senada diungkapkan Dr. Benjamin Hoffman, dokter anak sekaligus Direktur Tom Sargent Safety Center di Doernbecher Children’s Hospital, Portland, Oregon, AS.
“Tas ransel tepat karena memiliki dua tali bahu yang akan membantu mendistribusikan berat secara lebih merata,” kata Benjamin.
Selaras pernyataan dokter spesialis ortopedi, dr H Briliantono M Soenarwo, SpOT, FICS, MD, PhD, MBA, dari Halimun Medical Centre, idealnya baik anak-anak maupun remaja, beban yang dibawa oleh tubuhnya maksimal 15- 20% dari berat tubuhnya.
Tas selempang atau tas jinjing tidak disarankan untuk digunakan karena berat bertumpu pada satu sisi baju saja.
“Hal ini berpotensi menyebabkan masalah pada otot dan dalam jangka panjang dapat merusak kerangka tulang belakang,”
Tas ransel yang digunakan sebaiknya memiliki tali bahu dengan lapisan yang empuk seperti bantalan busa.
“Selain itu, jangan memilih tali bahu yang terlalu kecil. Tali bahu dengan besar ideal akan membantu mengurangi beban anak pada bagian bahu dan leher,”
Ukuran yang tepat, kata Briliantono, juga penting karena orangtua seringkali memilih tas yang besar dengan dalih dapat memuat barang dengan banyak.
The Physio Company, sebuah klinik layanan fisioterapi dan kecelakaan olahraga menyarankan agar orang tua menghindari membelikan tas yang terlalu besar untuk anak. Sebaiknya, beli yang ukurannya pas dengan postur tubuhnya.
“Untuk ukuran panjang tas, cukup sampai pantat saja panjangnya, supaya pertumbuhan tulang punggungnya tetap bisa lurus.
Bila orang tua tetap memaksakan anak memakai tas yang panjangnya tak sesuai, akan mengakibatkan tulang bengkok atau scoliosis dalam jangka panjang. Nah, untuk jangka pendek, anak jadi tidak nyaman dan sering merasa pegal atau capek,” pungkas Briliantono.
Dia menambahkan, sebaiknya anak membawa tas pendamping untuk menaruh barang-barang yang cukup berat agar anak tidak kelelahan memanggul tas yang berat.
“Disarankan untuk memakai kedua tali bahu tas. Sesuaikan panjang tali bahu dengan tinggi mereka, jangan terlalu tinggi atau kependekkan,” tukasnya.
Eveline Ramadhini