Wartapilihan.com, Jakarta – Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno unggul sementara di putaran kedua nanti dengan margin sekitar 6%, namun tingkat undecided sebesar 14%. Hal itu dinyatakan oleh Media Survey Nasional (Median) pada hari ini (6/3) di Restoran Dapoer Desa, Cikini, Jakarta Pusat. Meski demikian peluang untuk saling salip antar calon tetap terbuka.
Tren suara menunjukkan, ada kenaikan suara dari paslon Anies Sandi sebesar 6,3% dan penurunan dari pasangan Ahok Djarot sebesar 3,3%. “Pemilih Anies Sandi didominasi oleh sentimen suasana non kandidat atau situasi di luar kandidat, yaitu sentimen politik identitas dan gelombang anti Ahok yang mulai muncul. Sentimen agama sebesar 27,1%, sentimen ABAH (asal bukan Ahok) 25,2%, dan masyarakat yang menginginkan pemimpin baru 2,9%,” ujar Rico Marbun Direktur Eksekutif Median kepada Warta Pilihan.
Menurut Rico, 1/3 pemilih Agus di putaran pertama memilih Anies di putaran kedua, sementara pemilih Ahok dan Anies di putaran pertama relatif tetap pada pilihan mereka diputaran kedua. “Dari 100% pemilih Agus – Sylvi di putaran pertama, ada 10% memilih Ahok – Djarot diputaran kedua, 35% memilih Anies – Sandi, dan 55% undecided,” lanjutnya.
Median dalam surveinya menggunakan teknik Multistage Random Sampling dan proporsional atas populasi Kotamadya dan Gender. Target sampel sebesar 800 responden, dengan margin of error sebesar +/- 3,4% pada tingkat kepercayaan 95%. Quality control dilakukan terhadap 20% warga DKI Jakarta yang memiliki hak pilih.
Secara demografis, gender laki-laki yang milih Ahok sebesar 46,1%, untuk Anies di angka 42,8%. Tetapi di usia produktif dari 22-50 tahun lebih suka memilih pasangan Anies Sandi.
Menurutnya, hal yang di suka publik dari Anies ialah faktor minimnya berita negatif tentang Anies, faktor se-agama dan kultur santunnya. “Kami melakukan survei sebelum putaran pertama, berita negatif sebelum pencoblosan paling banyak di pasangan Agus – Silvy, kedua Ahok – Djarot dan ketiga Anies – Sandi. Artinya angka 17% yang tidak disukai masyarakat dari Anies Sandi tidak mengalami kenaikan yang signifikan,” paparnya.
Terakhir, ia mengatakan endorsement dari elite politik tidak berpengaruh signifikan terhadap kenaikan suara pasangan calon. Tetapi tidak menutup kemungkinan, bila tone negatif terhadap Ahok dapat direbut oleh tim suksesnya bukan tidak mungkin situasi akan berubah.
“Pengaruh gelombang tidak suka Ahok Djarot masih relatif tinggi, bila gelombang ini ditaklukkan bukan tidak mungkin situasi akan berbalik,” pungkasnya. |
Reporter : Ahmad Zuhdi