Kaum muslimin berkewajiban secara syar’i menentang dan menolak keputusan Presiden Amerika tersebut dan segala bentuk penjajahan serta penindasan terhadap bangsa Palestina. Salah satu jalannya adalah dengan melakukan dan mendukung unjuk rasa atau aksi bela Baitul Maqdis
Wartapilihan.com, Jakarta –-Sejumlah elemen yang tergabung dalam Koalisi Pembebasan Al-Aqsha mendesak Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk bersikap tegas atas pelanggaran Donald Trump yang bertentangan dengan 9 resolusi Dewan Keamanan PBB.
Diantaranya resolusi 242 tahun 1967, resolusi 252 pada tahun 1968, resolusi 456 dan 478 pada tahun 1980, 672 pada tahun 1990, dan resolusi 1397 pada tahun 2002.
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengingatkan Donald Trump bahwa seluruh dunia menolak keputusan dia menjadikan Yerussalem sebagai Ibukota Tel Aviv dan tempat perwakilan Kedutaan Amerika Serikat. Tak hanya Indonesia, jelas Wakil Ketua MPR ini, penolakan datang dari negara-negara yang tergabung dalam PBB dan Mahkamah Internasional.
“Maka, pembebasan ini merupakan gerakan penting yang harus disinergikan untuk membebaskan Masjid Al-Quds. Sebab bisa jadi, Allah memberikan amanah kepada bangsa Indonesia untuk membantu membebaskan Baitul Maqdis,” kata Hidayat.
Hidayat menyandingkan Al-Quds dengan kota Kudus di Indonesia. Sejak abad ke 14, Al-Quds Palestina dan Kota Kudus Indonesia menyatu dengan masjid Al-Aqsha. Menurutnya, hal ini penting untuk terus di suarakan. Terutama amanat pemerintah harus sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar.
“Kita semua tentu mengharapkan ridha Allah dan menginginkan Al-Quds dibebaskan dari Zionis Israel. Perjuangan ini memang tidak mudah. Tetapi ingat janji Allah, bahwa setiap kekuasaan akan dipergilirkan,” jelas Bachtiar.
Kendati Indonesia selam ini tak memiliki hubungan diplomatik, ia tak ingin pemerintah berargumen membuka kran kerjasama dengan Israel karena sebagian negara bekerjasama. “Selama Israel memerangi saudara-saudara kita di Palestina, kita akan terus lawan sampai tetes darah penghabisan,” tegasnya.
Dalam kesempatan sama, Ketua Wahdah Islamiyah yang juga sekaligus Pengurus MUI Pusat membacakan Resolusi Ijtima Komisi Fatwa Ulama MUI di Banjarmasin yang dihadiri 700 Ulama. Resolusi tersebut berdasarkan atas kecaman karena adanya pemindahan Yerussalem (Al Quds) menjadi Ibu Kota Israel, antara lain.
Pertama, memperkuat dan mendukung penuh keputusan Pimpinan Harian MUI Pusat atas kecaman dan penentangan terhadap keputusan menjadikan Baitul Maqdis sebagai Ibukota penjajah Israel.
“Kedua, menentang segala upaya-upaya walaupun informal apalgi illegal untuk membuka hubungan diplomatik atau Hubungan apapun dengan penjajah Israel,” tegas Ustad Zaitun.
Ketiga, kaum muslimin berkewajiban secara syar’i menentang dan menolak keputusan Presiden Amerika tersebut dan segala bentuk penjajahan serta penindasan terhadap bangsa Palestina. Salah satu jalannya adalah dengan melakukan dan mendukung unjuk rasa atau aksi bela Baitul Maqdis yang diorganisir oleh MUI atau ormas-ormas Islam. Aksi ini dapat menjadi salah satu jalan melaksanakan tanggung jawab melawan kemungkaran yang merupakan kewajiban umat Islam.
Keempat, mengajak dan menghimbau umat Islam untuk memberikan bantuan pada rakyat Palestina pada umumnya dan penduduk Baitul Maqdis pada khususnya yang terus menjaga tanah suci tersebut dan Masjid al Aqsha dari kebiadaban zionis Israel. Bantuan bisa berupa dana untuk pangan dan tempat tinggal mereka yang sangat memprihatinkan disebabkan blokade dan penindasan atas mereka. Begitu pula pada bidang kesehatan dan pendidikan.
“Dan kelima, mengajak seluruh bangsa Indonesia dan masyarakat Internasional untuk terus menentang penjajahan dan segala bentuk kezaliman di Palestina, di Rohingya, dan dimanapun di dunia ini karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan,” tandasnya.
Sebagai penutup, Beliau sebagai Penasehat Aksi Indonesia Bela Baitul Maqdis berpesan bahwa jadilah generasi seperti Salahuddin Al Ayubbi yang selalu beorientasi kepada pembebasan Baitul Maqdis.
“Persatuan kita jangan sampai kendor, kita jadikan persatuan seluruh Umat Islam untuk melawan segala penjajahan diberbagai tempat, terkhusus terhadap Muslim Palestina yang sedang dijajah oleh Zionis Israel. Maka kalian semua akan mendapatkan kemuliaan dari Allah SWT,” tutupnya.
Ahmad Zuhdi