MASTATHA’TUM ( SEMAMPUMU )

by

Kurang cerdas bila ada orang yang memahami kemampuan manusia untuk beribadah atau beramaliyah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala di luar ibadah mahdhah hanya dengan cara sepesial saja. Misalnya, dzikir saja atau sedekah saja.

Wartapilihan.com, Depok– Memang, manusia memiliki potensi yang berbeda, tapi manusia bukan makhluk spesialis.
Adapun makluk sepesialis itu adalah tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan.
Sedangkan manusia adalah makhluk multi talenta, serba bisa dan potensial untuk melakukan lebih dari satu dua bahkan tiga, empat, lima atau enam bidang pekerjaan.

Namun memang tidak mungkin disangkal bahwa setiap orang memiliki kecenderungan untuk menyukai satu dua hal yang berbeda dari yang lain lantaran mempunyai bakat dan keahlian berbeda.
Tapi, pada hakekatnya manusia bisa jadi petani, nelayan, ustadz, bahkan dokter atau insinyur sekaligus.

Apalagilah cuma masalah beribadah atau beramaliyah di luar ibadah mahdhah,
semua yang diperitahkan oleh Allah Ta’ala pada umumnya, manusia mampu melaksanakannya.
Tinggal mau atau tidak, punya kesempatan yang disiapkan atau tidak, dan sehat atau tidak.

Ada sahabat yang buta, Umi Maktum, dia kadang jadi muadzin, dan shalat di masjid tiap waktu.
Tapi pernah dia meminta keringanan untuk tidak ke masjid pada waktu malam atau subuh hari, tapi Rasulullah berkata ” laa ajiidu laka rukshoh ”
” Tidak kudapatkan ( dari Allah ) bagimu keringanan ”
Tapi manusia yang sehat dan melek pada hari ini banyak yang enggan dan punya seribu alasan untuk tidak shalat ke masjid.

Banyak manusia yang tidak mampu melakukan shalat tahjud dan berdzikir pagi- petang, tapi sebagian besar karena malas, atau alasan kecapekan dan tak punya waktu.
Padahal tahajud tidak mesti sebelas raka’at, tapi semampumu. Tak dapat setiap malam kan boleh seminggu sekali ?

Begitu juga berdzikir pagi dan petang, masa’ tidak mampu dengan sepotong dua potong dzikir semampumu setelah shalat subuh dan asar ?

Toh ada orang yang berdzikir di saat naik kendaraan atau ketika berjalan kaki pulang dari masjid sekali tempo dengan membaca ” subhanallah walhamdulillah walaa ilaha illallah wallahu akbar ”

Masa’ sedekah sekali waktu tak dapat semampumu padahal engkau sehat dan bisa kerja dan punya penghasilannya ?

Masa’ kamu tidak mampu shalat dhuha semampumu misalnya seminggu sekali, padahal senam dan jalan pagi kemudian jajan lontong sayur dan macam-macam hal setiap minggu kau bisa ?

Masa’ kamu tak dapat silaturahim semampumu padahal kau punya kendaraan untuk berkunjung, dan minimal punya HP untuk berwhatApp dan bertanya ;
” Apa khabar saudaraku, bibi, tante, om, paman, abang, kakak, adek, ponakan ?
Masa’ dalam setahun dua tahun tak bisa bersilaturahim ?
Alasannya adanya pandemi….
Di whatsApp apakah ada virus corona ?

Masa’ tak dapat tersenyum sekali waktu dengan saudara muslim padahal punya bibir dan mata yang sehat untuk tersenyum ?

Pendek kata manusia serba bisa untuk beragam beribadah atau beramaliyah, tinggal tergantung seberapa kadar iman dan mau atau tidak.

( Iwan Hasanul Akmal )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *