Penistaan agama yang dilakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi awal polarisasi masyarakat DKI Jakarta dan merambat ke kota-kota lain.
Wartapilihan.com, Jakarta – Tokoh Tionghoa Lieus Sungkarisma dan Zheng Wei Jian hari ini, Rabu (2/8), turut menghadiri pemberian rekomendasi dari Komnas HAM kepada Presidium Alumni 212 terkait kriminalisasi kepada ulama, tokoh dan aktivis.
“Jadi saya lihat hari ini ada kekompakkan luar biasa, yang kumpul hari ini bukan hanya kelompok agama tetapi rakyat Indonesia yang merindukan persatuan,” kata Lieus di Gedung Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat.
Lieus berharap, semangat persatuan tetap di jaga ke depan hingga ke penjuru Nusantara sehingga menjadi percontohan bagi kota-kota lain.
“Dari Komnas HAM kita membangun negeri ini supaya tidak ada lagi perbedaan-perbedaan karena agama. Kita jadi ribut, tidak ada lagi itu,” terang dia.
Dalam kesempatan sama, Zheng Wei Jian menuturkan, telah mengikuti Komnas HAM sejak tahun 1998 awal reformasi. Komnas HAM saat itu sangat kental sebagai tempat pengaduan masyarakat yang merasa hak asasinya diganggu.
“Saya melihat Komnas HAM era Jokowi-Ahok agak ke belaAhok, terutama Komnas Perempuan dan Komnas Anak sama sekali tidak berbuat apa-apa ketika kaum perempuan dan anak kecil digusur oleh Ahok,” ungkap pria yang disapa akrab Ken-Ken ini.
Kendati demikian, kata Zheng, Komnas HAM tampak mulai vokal menyuarakan pengaduan masyarakat semenjak di akomodasi oleh Natalius Pigai, Maneger Nasution, Ansori Sinungan, Siane Indriani, dan Hafidz Abas.
“Saya kira harapan kita untuk Lembaga ini bisa muncul lagi. Mudah-mudahan spirit ini tetap dijaga oleh teman-teman Komnas HAM. Saya senang dengan perjuangan ini, terus lanjut perjuangannya,” saran dia.
Sementara itu, Natalius Pigai mengatakan, inti rekomendasi tersebut bertujuan agar Indonesi kembali damai sentosa. Dia berharap, dengan rekomendasi ini, seluruh kegaduhan yang terjadi selama ini dapat dihentikan.
“Mari kita sudahi semua-semua yang sudah kita lakukan. Merekatkan hubungan vertikal dan horizontal. Dialog yang bermartabat. Kita selesaikan lewat rekonsiliasi dan perdamaian agar Indonesia tetap lestari, aman dan damai. Selanjutnya sisa waktu ini kita bangun Indonesia dengan kerja, kerja, kerja,” ujar Pigai.
Selanjutnya, Ketua PA 212 akan mempelajari isi dari hasil rekomendasi tersebut dan menginformasikan kepada awak media pada Jumat (4/8) mendatang.
Ahmad Zuhdi