Wartapilihan.com, Jakarta – Sebuah lukisan yang menggambarkan Aksi Bela Islam 3 atau yang dikenal dengan angka 212, dibeli seharga Rp 21,2 Juta oleh Ketua Umum PP Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi), Usamah Hisyam, dalam lelang lukisan di Parmusi Center, Jakarta, Kamis (26/1) malam.
Di dalam lukisan tersebut, tampak lapangan Monas dipenuhi massa berpakaian putih-putih, Monas yang menjulang kokoh, dan Masjid Istiqlal dan bangunan-bangunan pemerintahan lain di kejauhan.
Selain lukisan 212, terdapat puluhan lukisan lain di lelang tersebut yang merupakan karya para seniman Departemen Seni dan Budaya Parmusi, saat mengawal sidang penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Selasa (17/1) pekan lalu.
Dana hasil lelang akan digunakan Parmusi untuk membiayai aksi-aksi umat Islam yang akan datang.
“Jangan ragu untuk membeli 4-5 lukisan. Harga murah, pahala besar, masih ragu?” tanya ketua departemen, Chavchay Syaifullah, di hadapan para peminat lukisan.
“Pulsa Krisdayanti dalam sehari itu Rp 1,6 juta. Sepatu Syahrini Rp 80 juta, di sini kita membeli lukisan untuk perjuangan,” tambah dia yang disambut tawa hadirin.
Lukisan lain mendapat taksiran Rp10 juta, bergambar bendera Indonesia yang dekil dan compang-camping di satu ujungnya. Bagian tengah bendera itu berada di dalam ember yang mencucinya, sedangkan ujung lainnya sudah tampak keluar dari ember dan berwarna cerah. Compang-camping di tubuhnya juga sudah menghilang. Lukisan impresionistik berjudul “Indonesia Kemarin, Indonesia Hari Ini, Indonesia Esok” tersebut menggambarkan upaya umat Islam membicarakan kembali kebangsaan, dan “mencuci” Indonesia agar lebih baik dan mulia.
Hampir semua aliran terdapat di dalam lukisan-lukisan yang dilelang, baik itu realisme, impresionisme, kubisme, sampai kaligrafi. Sebuah kaligrafi ayat kursi dengan perpaduan warna-warna cerah bergaya abstrak digondol seharga Rp 15 juta.
Kepada Warta Pilihan, salah satu pelukis, Edi Bonetski, mengutarakan sikapnya dalam menentang Ahok. “Gua ga pernah teriak ‘Allahu Akbar’, tapi gua punya tauhid. Kalau ada seniman dukung Ahok, gua tantang aja, mana karya lu?” Kata pelukis “Yaadullah” yang karyanya turut dilelang ini.
Ia tidak takut dicap jelek oleh seniman lain lantaran keterlibatannya di aksi 212 dan penentangannya terhadap Ahok.
“Setelah aksi 212, gua datang ke Balai Budaya. Di sana banyak teman-teman seniman yang memandangi gua, tapi gua santai saja,” tukas pengagum Mohammad Natsir ini.
Jumlah keseluruhan lelang mencapai Rp 71,25 juta. Menurut Ketua Umum PP Parmusi, Usamah Hisyam, lelang ini adalah lelang gelombang pertama.
“Gelombang kedua akan dilakukan di media sosial,” kata Usamah. |
Reporter: Ismail Alam