Anak yang sedari kecil sudah merasakan ASI (Air Susu Ibu) yang notabene berasa datar atau tidak asin maupun tidak manis, seharusnya dibiasakan dalam makanan sehari-hari ketika menjelang dewasa.
Wartapilihan.com, Jakarta –Ibu Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nila Djuwita F. Moeloek menjelaskan dewasa ini banyak anak-anak yang rentan mengalami obesitas atau kelebihan gizi.
Hal ini, menurut Nila dapat berdampak tidak baik bagi anak, karena terdapat resiko diabetes yang berimplikasi pada penyakit komplikasi. Padahal, sejak kecil anak merasai air susu ibunya tidak berasa manis seperti gula-gula maupun permen.
“Anak tidak tahu gula, anak kecil itu sebenarnya tidak tahu rasa karena ASI rasanya datar,” tutur Nila.
“Tapi kita meracuni mereka, akhirnya jadi suka yang manis. Seperti hadiah ulang tahun diberi kue, atau permen,” kata Nila, dalam acara ‘Indonesia Sehat Bersama Kemenkes RI’, di Jakarta, Sabtu, (11/11/2017).
Para orangtua Indonesia, menurut Nila, perlu untuk mengurangi gula dan garam. Pasalnya, masyarakat Indonesia saat ini cenderung memakan makanan yang asin, serta minum yang manis. “Sejak kecil anak harus dibiasakan dan memiliki habit makanan yang sehat,” lanjutnya.
Data dari Kompas menunjukkan, pada tahun 2014 lebih dari 40 juta orang dewasa di Indonesia yang obesitas atau kegemukan. Hal itu setara jumlah penduduk Jawa Barat, provinsi dengan jumlah penduduk terbesar.
Penyakit diabetes dapat berisiko menderita berbagai penyakit degeneratif, mulai dari serangan jantung, stroke, hingga kanker.
Eveline Ramadhini